Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OJK: Lahirnya Bank Syariah Indonesia Sudah Lama Ditunggu Masyarakat

Wimboh menyebut, lahirnya bank syariah terbesar di RI ini sudah ditunggu semua pihak karena bakal memberikan layanan dan produk keuangan syariah yang prima.

"Lahirnya sudah lama ditunggu masyarakat, karena apa? Karena bank ini diharapkan akan dapat memberikan layanan produk dengan kualitas prima, biaya murah, jaringan luas, serta memiliki prinsip syariah," kata Wimboh dalam launching BSI secara virtual, Senin (1/2/2021).

Wimboh pun menyampaikan beberapa pesannya kepada BSI. Wimboh bilang, momentum penggabungan tiga bank syariah BUMN harus dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi keuangan syariah nasional.

"Dengan (jumlah) penduduk sebanyak 272 juta orang, yang mengharapkan produk syariah yang lebih baik, BSI ini akan memberikan fokus pada pembiayaan masyarakat kecil melalui program UMKM dalam mendukung pembangunan nasional," ungkap Wimboh.

Tak hanya itu, BSI juga diharapkan mampu meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia. Caranya melalui berbagai platform ekosistem keuangan syariah yang sedang dibangun dengan teknologi.

"Ekosistem keuangan syariah akan sejalan dengan industri halal, serta pembinaan masyarakat kecil di daerah," papar Wimboh.


OJK kata Wimboh, telah melakukan berbagai dorongan lahirnya bank syariah dengan skala ekonomi yang lebih besar melalui kebijakan. Untuk itu dia bersyukur, BSI sudah melangsungkan merger pada hari ini.

"Akhirnya menjadi bank yang lebih kompetitif. Syukur Alhamdulillah, Indonesia kini telah melahirkan bank syariah terbesar yang memperkuat struktur perbankan nasional, lebih kompetitif di regional maupun global, serta menjadikan bank ini rangking ke-7 di Indonesia berdasarkan total aset," pungkasnya.

Sebagai informasi, BSI telah melangsungkan legal merger hari ini, Senin (1/2/2021). Dengan begitu, BSI menjadi nama baru dari BRI Syariah sebagai bank yang menerima penggabungan (survivor entity).

Adapun komposisi pemegang saham terbesar jatuh kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan porsi 51,2 persen saham. Diikuti oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) 25,0 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4 persen, DPLK BRI - Saham Syariah 2 persen, dan publik 4,4 persen.

BSI memiliki aset mencapai Rp 240 triliun dengan modal inti lebih dari Rp 22,6 triliun. Jumlah aset dan modal inti tersebut menempatkan Bank Hasil Penggabungan dalam daftar 7 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.

Hingga kini, pembiayaannya mencapai Rp 157 triliun dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 157 triliun.

BSI pun akan menjadi TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

https://money.kompas.com/read/2021/02/01/152856126/ojk-lahirnya-bank-syariah-indonesia-sudah-lama-ditunggu-masyarakat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke