Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertama Kali Sejak 1999, ExxonMobil Rugi Rp 313 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan minyak dan gas raksasa, ExxonMobil, menerima pukulan telak dari pandemi Covid-19.

Pandemi mengakibatkan ExxonMobil harus merugi pada tahun 2020 untuk pertama kalinya sejak 1999.

Dilansir dari CNN, Rabu (3/2/2021), perusahaan asal AS itu mengalami kerugian sebesar 22,4 miliar dollar AS atau setara Rp 313 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per dollar AS).

Ini merupakan kerugian pertama yang dialami ExxonMobil sejak perusahaan tersebut melakukan merger.

Penurunan harga dan permintaan minyak sepanjang tahun lalu, mengakibatkan pendapatan ExxonMobil pun tergerus 83,4 miliar dollar AS atau 31,5 persen menjadi 181,5 miliar dollar AS.

"Tahun lalu merupakan tahun yang paling menantang yang pernah dialami oleh ExxonMobil," ujar CEO ExxonMobil, Darren Woods, dilansir dari CNN.

Merespon hal tersebut, Woods menyebutkan, pihaknya telah melakukan efisiensi guna memperbaiki kondisi keuangan perusahaan.

Selain pemangkasan tenaga kerja, ExxonMobil juga memotong anggaran pengeluarannya sebesar 35 persen menjadi hanya menyisakan 21,4 miliar dollar AS.

Langkah itu diharapkan mampu menghemat anggaran perusahaan migas raksasa itu sebesar 6 miliar dollar AS per tahunnya.

Meski mengalami kerugian, perusahaan masih akan melakukan pembayaran dividen kepada para investornya, yang mana sebagian besar perusahaan telah mengehentikan hal serupa setelah terdampak pandemi.

Sebagaimana diketahui, kebijakan pembatasan pergerakan yang diterapkan berbagai negara guna meredam penyebaran Covid-19, telah menurunkan permintaan minyak global.

Akibatnya, harga minyak sempat anjlok pada paruh pertama tahun lalu.

https://money.kompas.com/read/2021/02/03/130135426/pertama-kali-sejak-1999-exxonmobil-rugi-rp-313-triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke