Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apindo: Lapangan Kerja Sempit, Tenaga Kerja yang Terserap Tak Sampai 20 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengungkapkan, dari sekian pelatihan atau vokasi yang dilakukan terhadap calon tenaga kerja, penyerapannya tidak mencapai 20 persen.

"Tantangan terbesar sebetulnya adalah sempitnya lapangan kerja yang ada. Kita sudah berkali-kali melakukan vokasi pada kenyataannya keterima itu, ini saya enggak ada data real-nya. Tapi sepintas yang saya crosscheck dari teman-teman dunia usaha tidak sampai dari 20 persen," kata Hariyadi secara virtual dalam agenda Indonesia Economic Outlook 2021, Senin (8/2/2021).

Pada 2017, Apindo sempat melakukan pelatihan dengan peserta 57.000 orang calon tenaga kerja yang didukung 2.600 perusahaan.

Saat itu, kata Hariyadi, kebanyakan tenaga kerja yang terserap usai mengikuti pelatihan itu berada di kawasan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. 

Sebab, yang menjadi fokus penyerapan tenaga kerja saat itu ada di daerah tersebut.

Sementara yang terserap usai mengikuti pelatihan, hanya sekitar 5.000 pekerja.

Untuk skala di Karawang, Hariyadi akui cukup besar tenaga kerja yang terserap. Namun, untuk keseluruhan, angka penyerapan tersebut dinilai masih minim.

"Tapi 56.000 itu, kalau kita bicara Karawang mungkin hanya sekitar enggak lebih dari 5.000an. Itu memang penyerapannya tinggi, tapi di Karawang. Tapi, kalau kita lihat 56.000 secara keseluruhan, penyerapannya relatif rendah. Jadi, tantangan terbesar itu di ketersediaan lapangan kerja," ujar Hariyadi.

Namun, yang membuatnya prihatin adalah sektor produksi mengalami ketertinggalan dibandingkan sektor jasa yang melejit.

"Sebetulnya yang bikin kita sangat prihatin, sektor produksi itu sangat ketinggalan dibandingkan jasanya," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Plt Direktur Pengembangan Pasar Kerja (PPK) Kementerian Ketenagakerjaan Rasyid Amir mengatakan, untuk mengatasi bonus demografi dan ledakan PHK selama pandemi Covid-19, pihaknya telah menyiapkan sembilan langkah di tahun ini.

"Permasalahan ini Kemenaker melakukan sembilan lompatan, yaitu reformasi birokrasi. Jadi birokrasi di kementerian dibuat sesederhana mungkin. Dari jabatan struktural dihilangkan menjadi jabatan fungsional. Diharapkan terhadap pelayanan publik itu mudah," jelas Rasyid.

Kedua, ekosistem digital siap kerja sehingga dapat dibangun layanan pusat pasar kerja.

"Diharapkan, nanti Pak Sukamdani atau industri, itu informasi lowongan bisa di-share di portal kita," lanjut dia.

Langkah ketiga, yakni transformasi Balai Latihan Kerja (BLK).

Diharapkan, BLK tersebut menjadi tempat pelatihan yang ingin beralih profesi. Keempat, link and match ketenagakerjaan. Kelima, transformasi program perluasan kesempatan kerja.

Langkah berikutnya, pengembangan talenta muda. Ketujuh, perluasan pasar kerja luar negeri. Kedelapan, visi baru hubungan industrial, dan terakhir reformasi pengawasan.

https://money.kompas.com/read/2021/02/08/202751426/apindo-lapangan-kerja-sempit-tenaga-kerja-yang-terserap-tak-sampai-20-persen

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke