Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sore ini ditutup menguat pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/2/2021).

Melansir RTI, IHSG ditutup pada level 6.201,82 menguat 0,3 persen (20,15 poin).

Adapun total transaksi hingga sore ini mencapai Rp 14,3 triliun dengan volume 13,1 miliar saham.

Top gainers sore ini antara lain saham Aneka Tambang (ANTM) yang menguat 7,3 persen di level Rp 2.930.

Kemudian, saham Waskita Karya (WSKT) naik 3,9 persen di level Rp 1.580, dan saham Tower Bersama Infrastruktur (TBIG) juga menguat 3,3 persen pda level Rp 2.180.

Top losers sore ini antara lain, saham Itama Ranoraya (IRRA) yang turun 5,6 persen di level Rp 2.010.

Kemudian, saham Ace Hardware Indonesia (ACES) juga turun 3,5 persen di level Rp 1.610.

Selanjutnya, saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) juga terkoreksi 1,7 persen di level Rp 1.405.

Asing catatkan net buy tertinggi pada saham Bank BRI (BBRI) senilai Rp 250 miliar di seluruh pasar, saham Astra International (ASII) sebesar Rp 28,1 miliar, dan saham Unilever (UNVR) sebesar Rp 17,5 miliar.

Sementara net sell asing tercatat paling tinggi pada saham Bank BCA (BBCA) senilai Rp 47 miliar, Bank Mandiri (BMRI) Rp 41,6 miliar, dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) Rp 38,8 miliar.

Bursa Asia mayoritas positif dengan kenaikan indeks Nikkei 0,19 persen, indeks Hang Seng Hong Kong 1,9 persen, indeks Shanghai Komposit 1,43 persen. Sementara itu, indeks Strait Times Singapura melemah 0,35 persen.

Bursa Eropa mixed dengan kenaikan indeks FTSE 0,36 persen, sementara indeks Xetra Dax melemah 0,07 persen.

Melansir Bloomberg, sore ini rupiah ditutup menguat 12 poin (0,09 persen) di level Rp 13.982 per dollar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 13.994 per dollar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan rupiah sore ini terjadi karena sentimen perlambatan kenaikan kasus Covid-19 yang tercatat di Kementerian Kesehatan.

"Rata-rata penambahan pasien baru adalah 11.602 orang per hari. Turun ketimbang rata-rata 14 hari sebelumnya yakni 11.828 orang per hari," kata Ibrahim dalam siaean pers.

Rasio temuan kasus positif (positive rate) di Indonesia pun menurun. Namun dengan angka yang di atas 20 persen masih jauh di atas ambang batas aman yang ditetapkan WHO yaitu maksimal 5 persen.

Di sisi lain, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro yang diterapkan pemerintah pekan ini akan berdampak positif untuk pertumbuhan ekonomi.

Menurut Ibrahim, salah satu yang akan terangkat adalah meningkatkan penjualan ritel yang sempat tertekan pada masa pemberlakuan PPKM sebelumnya.

Pasalnya, dengan kebijakan PPKM mikro, jam buka toko diperpanjang dari yang sebelumnya hanya boleh sampai pukul 20.00 menjadi 21.00 WIB.

"Bertambahnya kapasitas dine-in di restoran serta penambahan kapasitas work from office (WFO) juga berkontribusi pada peningkatan omset harian," jelas dia.

Ibrahim mengatakan, saat ini Indonesia belum saatnya untuk bersenang-senang dulu. Apalagi pekan ini ada libur panjang perayaan Tahun Baru Imlek.

Meski sudah ada anjuran dari pemerintah untuk dirumah saja, tetapi sulit untuk membendung keinginan orang untuk bepergian.

"Selepas libur panjang biasanya ada kenaikan kasus baru mencapai 30-40 persen. Jika aktivitas dan mobilitas warga meningkat saat libur panjang pekan ini, maka bukan tidak mungkin jumlah pasien baru bakal bertambah signifikan," tambah dia.

Disclaimer: Artikel ini dibuat dengan tujuan bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2021/02/10/161448426/ihsg-dan-rupiah-ditutup-menguat-sore-ini

Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke