JAKARTA, KOMPAS.com - PT Permodalan Nasional Madani atau PNM (Persero) mencatatkan laba bersih di sepanjang 2020 sebesar Rp 359 miliar.
Jumlah ini menurun sekitar 63,3 persen dibanding 2019 lalu yang sebanyak Rp 977 triliun.
“Ini kalau dibandingkan 2019 memang mengalami penurunan karena di 2019 laba bersih banyak dikontribusi oleh hibah yang kita terima di 2019,” ujar EVP Keuangan dan Operasional PNM Sunar Basuki dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/2/2021).
Sunar menambahkan, pendapatan usaha perseroaan di 2020 mengalami kenaikan sekitar 12,1 persen, yakni Rp 5,7 triliun.
Di 2019, pendapatan usaha PNM hanya Rp 5,1 triliun.
Adapun total penyaluran di 2020 sebesar Rp 26,9 triliun dan baki debit Rp 22,1 triliun.
“Total aset PNM juga meningkat cukup pesat, yaitu Rp 31,7 triliun. Total liabilitas Rp 26,1 triliun dan ekuitasnya Rp 5,6 triliun,” kata Sunar.
Sedangkan sumber pendanaan di 2020, masih didominasi oleh pasar modal sebesar 59 persen atau Rp 13,304 triliun, perbankan 28 persen atau Rp 6,225 triliun, dan PIP 13 persen atau Rp 3 triliun.
“Untuk nasabah aktif kami baik Mekaar maupun ULaMM pada 2020 jumlahnya 7,9 juta nasabah. Kalau kita bandingkan dengan tahun 2019, yang 6 juta, ini berarti sudah tumbuh 1,9 juta nasabah. Ini tentunya pencapaian yang impresif di tengah adanya pandemi yang mulai dari Maret sampai akhir tahun 2020,” ujar Sunar.
https://money.kompas.com/read/2021/02/10/174831226/laba-bersih-pnm-di-2020-merosot-jadi-rp-359-miliar