Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Karier Kamu Bakal Moncer Kalau Punya Kemampuan Ini

Jika tidak, risikonya akan terseret pada informasi yang belum tentu kebenarannya. Termasuk dalam bekerja.

Apa yang kamu baca dan dengar, perlu untuk dipertanyakan, dianalisis, maupun dievaluasi. Inilah yang dinamakan berpikir kritis.

Berpikir kritis merupakan suatu kemampuan. Sangat tepat digunakan sebelum mengambil keputusan.

Berpikir kritis dalam dunia kerja biasanya menjadi salah satu poin penilaian kinerja. Tentunya akan berpengaruh pada kenaikan gaji, jenjang karier, ataupun bonus dari perusahaan.

Bagaimana berpikir kritis dianggap sangat penting dalam bekerja? Berikut jawabannya, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Memunculkan ide baru

Orang yang berpikir kritis akan menelaah lagi segala informasi atau apapun yang mereka dengar dari atasan, rekan kerja, maupun klien. Mereka punya pandangan lain terhadap informasi tersebut.

Berkat identifikasi maupun analisis sebagai bagian dari proses berpikir kritis inilah akan lahir ide-ide baru untuk kemajuan perusahaan.

Berpikir kritis bisa dilatih kok. Caranya dengan selalu mencari alasan yang logis, selalu mendengar dan bertanya, membaca buku, dan lainnya. Jadi jangan lelah untuk terus belajar agar kemampuan berpikir kritismu terasah dengan baik.

2. Memaksimalkan hasil kerja

Berpikir kritis harus menjadi budaya dalam dunia kerja. Dari level staf sampai pimpinan. Harus memiliki, bahkan mempraktikan pola pikir seperti ini.

Jika kamu menggunakan kemampuan berpikir kritismu saat bekerja, entah itu menyampaikan opini, pendapat, kritik, maupun pertanyaan, maka kamu telah berkontribusi positif bagi perusahaan.

Siapa tahu dari kekritisanmu ini, dapat menyederhanakan atau menambah strategi di bagian pemasaran, melahirkan pemikiran baru yang belum pernah ada sebelumnya, atau lainnya.

Sudah pasti, bila hasil dari kamu berpikir kritis dibarengi dengan analisa yang tepat, akan mempengaruhi kinerjamu di perusahaan. Bisa banjir apresiasi dari kantor, seperti kenaikan gaji, bonus berkali lipat, atau penghargaan lain.

3. Mengangkat kinerja tim

Dalam dunia kerja, kamu dituntut untuk mampu bekerjasama dalam sebuah tim. Baik itu tim besar maupun tim kecil.

Ditambah dengan kemampuan berpikir kritis, maka kamu akan mampu mengangkat kinerja tim. Bukan hanya kamu yang diapresiasi, tetapi juga timmu.

Misalnya kamu di divisi digital marketing lewat kemampuan berpikir kritis telah membuat satu metode pemasaran yang lebih tepat sasaran. Sehingga menaikkan traffic kunjungan ke website dan mencapai target penjualan setiap bulan.

Dengan begitu, kamu bukan hanya memperkuat kerja tim, tetapi ikut mengangkat kinerja tim kamu secara keseluruhan.

4. Menciptakan rasa saling menghormati dan menghargai

Berpikir kritis bukan hanya ada pada dirimu. Rekan kerja yang lain pun pasti memiliki kemampuan tersebut.

Saat kamu berpikir kritis, kesampingkan ego. Bahwa apa yang kamu pikirkan dan utarakan bisa saja dibantah oleh rekan kerja lain yang tidak sepemikiran denganmu atau punya opini berbeda.

Sah-sah saja. Semua orang berhak berargumen. Jangan maunya menang sendiri. Kamu harus bisa menghargai dan menghormati pendapat orang lain.

Siapa tahu dengan banyaknya pemikiran darimu dan rekan kerja yang lain dapat ditemukan solusi atas sebuah masalah.

5. Membuka peluang peningkatan karier

Peluang peningkatan karier bisa datang darimana saja, termasuk dari kebiasaanmu berpikir kritis di kantor. Pada dasarnya, perusahaan senang dengan tipe orang yang seperti ini.

Berpikir kritis yang positif, buat kemajuan perusahaan. Bukan untuk menjatuhkan rekan kerja ataupun atasan.

Dari hasil kontribusi pemikiran kritis, kamu bisa diuntungkan. Entah itu kenaikan gaji, mendapatkan bonus, maupun promosi jabatan ke posisi lebih tinggi.

Mungkin saja kamu dipercaya untuk memegang jabatan penting di perusahaan, sebab pimpinan melihat kamu punya kemampuan lebih sehingga dapat membawa perusahaan mencapai target atau visi misinya.

Ada yang Nyinyir, Jangan Pedulikan!

Orang-orang yang berpikir kritis di kantor, rentan di bully, ditindas, di nyinyirin, atau tidak disukai. Ya, karena dianggap sok pintar, sok jago, banyak omong, bahkan bisa mengancam posisi rekan kerja.

Jika kamu menjadi pusat perhatian dari rekan kerja yang tidak menyukaimu karena berpikiran kritis, tak usah pedulikan. Anggap saja mereka toxic. Mereka iri karena tidak punya kemampuan itu.

Jadi tetaplah menjadi dirimu sendiri dengan pribadi dan pola pikir kritis. Asah terus kemampuan berpikir kritismu agar semakin meningkat.

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

https://money.kompas.com/read/2021/02/13/125900826/karier-kamu-bakal-moncer-kalau-punya-kemampuan-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke