BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Oppo
Salin Artikel

Adaptasi Teknologi, Cara Jitu Hadapi Persaingan Industri 4.0

KOMPAS.com – Revolusi industri 4.0 merupakan sebuah keniscayaan. Industri generasi keempat diproyeksi akan membawa manfaat di segala bidang. Salah satunya adalah sektor manufaktur.

Istilah industri 4.0 diperkenalkan pertama kali oleh Profesor Klaus Schwab yang merupakan pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF) lewat buku karangannya, The Fourth Industrial Revolution (2016).

Dalam buku tersebut, Schwab menyebutkan, era industri keempat ditandai dengan kemunculan berbagai inovasi teknologi digital berbasis internet, antara lain internet of things (IoT), artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan, robot, big data, komputasi awan, dan pencetakan tiga dimensi.

Konektivitas pada masa tersebut juga menjadi lebih luas. Berkat pemanfaatan internet, segala entitas, mulai dari manusia, sistem, hingga perangkat atau mesin, dapat terhubung secara real time.

Transformasi luar biasa tersebut memberikan manfaat komprehensif pada sektor manufaktur, mulai dari sistem produksi, manajemen, sampai tata kelola usaha. Kehadiran mesin pintar atau robot, misalnya, akan membuat proses produksi lebih efisien.

Seperti revolusi industri sebelumnya, Schwab mengatakan, era industri keempat berpotensi menaikkan pendapatan global sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup penduduk di seluruh dunia, sebagaimana dikutip dari Forbes, Senin (13/8/2018).

Industri 4.0 di Tanah Air

Saat ini, hampir seluruh negara di dunia tengah bersiap memasuki era industri 4.0, termasuk Indonesia. Komitmen ini ditandai dengan peluncuran "Making Indonesia 4.0" oleh Presiden Joko Widodo pada April 2018.

Menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin), ada lima jenis industri yang menjadi prioritas dalam program nasional tersebut. Satu di antaranya adalah industri elektronik.

Adapun kelima sektor itu dipilih karena konsisten memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional, yakni mencapai 60 persen. Kelima sektor juga punya andil signifikan terhadap ekspor sebesar 65 persen dan penyerapan tenaga kerja mencapai 60 persen.

Namun, sebelum memasuki era industri 4.0, perusahaan perlu melakukan pembenahan aspek teknologi agar produk mampu bersaing dengan kompetitor di sektor serupa.

Saat ini, banyak perusahaan sudah mulai menerapkan hal tersebut. Salah satunya adalah Oppo Indonesia yang mengaplikasikan teknologi IoT dan kecerdasan buatan pada ekosistem korporasi demi meningkatkan daya saing.

Terbaru, produsen perangkat elektronik dan komunikasi seluler itu meresmikan Oppo Gallery, Rabu (10/2/2021). Showroom yang berfungsi sebagai gerai sekaligus tempat pameran tersebut berada di lantai dua Plaza Indonesia.

Oppo Gallery dibuat dengan memadukan unsur seni dan teknologi. Kedua elemen ini membuat showroom tersebut tampak artistik dan modern.

Dengan luas 390 meter persegi, Oppo Gallery menyediakan empat experience area untuk memanjakan pengunjung, yaitu Find The Future, Expose Area, IoT Wall, dan Oppo Garden.

Pada area Find The Future, pengunjung disuguhkan beragam karya seni hasil kolaborasi Oppo bersama para seniman. Salah satunya, instalasi seni interaktif light emitting diode (LED) bertemakan alam dengan panjang 12 meter buatan Isha Hening.

Dalam instalasi tersebut, pengunjung seolah dapat berinteraksi secara nyata dengan hewan maupun tumbuhan melalui LED Adorable Deer, mengendalikan arah angin dengan LED Dandelion, atau mencoba menulis pesan kepada teman melalui LED Butterfly.

Instalasi menarik lainnya bisa ditemukan pada area IoT Wall. Di sini, pengunjung dapat menikmati panorama bawah laut khas Raja Ampat lengkap dengan ekosistem terumbu karangnya dalam bentuk tiga dimensi (3D). Selain itu, pengunjung yang berada di sana juga berkesempatan melihat desain purwarupa Oppo X 2021.

Hal yang tak boleh terlewatkan saat mengunjungi Oppo Gallery adalah menjajal semua produk, teknologi, dan fitur terbaru besutan Oppo. Eksplorasi ini bisa pengunjung lakukan sepuasnya di Expose Area dan instalasi teknologi Metacase yang berada di Oppo Garden.

Pada area Oppo Garden, pengunjung juga bisa mendengarkan rekaman puisi dari Nicholas Saputra berjudul Tidak Ada New York Hari Ini lewat smartphone Oppo berteknologi suara kitar Dolby Atmos yang disediakan di sana.

Masih di area yang sama, pengunjung bisa melakukan relaksasi sejenak dengan menikmati suasana alami taman kontemporer lewat fitur Oppo Relax.

Chief Creative Officer Oppo Indonesia Patrick Owen mengatakan, Oppo Gallery dapat menjadi platform yang dipakai untuk mendorong kreativitas penggemar Oppo maupun pecinta teknologi dan seni pada umumnya.

“Kami percaya bahwa alam adalah sumber yang kuat bagi Oppo dalam menciptakan produk unggulan dan menginspirasi bagi banyak orang. Alam juga menginspirasi Oppo dalam menciptakan kamera supersensitif layaknya mata manusia hingga teknologi robotik dengan kecerdasan buatan setara manusia,” kata Owen dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

Selain Oppo Gallery, keseriusan Oppo dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi juga ditunjukkan lewat peluncuran Oppo Reno5 5G.

Ponsel pintar generasi kelima dari lini Reno itu dibekali kamera berteknologi AI dan mampu berjalan di jaringan seluler generasi terbaru alias 5G.

Penerapan teknologi AI pada kamera Reno5 5G bisa dilihat dari tiga fitur yang terdapat di dalamnya. Pertama, AI Highlight Video dengan dukungan Full Dimension Fusion (FDF) Portrait Video System.

Berkat sokongan teknologi tersebut, kamera Oppo Reno5 5G mampu mendeteksi cahaya sekitar secara otomatis dan meningkatkan kualitas video dengan menerapkan algoritma Ultra Night Video dan Live HDR.

Ultra Night Video berfungsi mencerahkan obyek dan area sekitar saat pengambilan gambar dilakukan dalam kondisi minim cahaya. Sementara itu, Live HDR berguna mengurangi area yang terlalu terang pada kondisi backlight.

Kedua, Portrait Beautification Video. Fitur ini mampu mendeteksi 194 titik wajah sehingga dapat mengoptimalisasi tampilan secara spesifik mengikuti karakter masing-masing individu.

Selain itu, pada fitur tersebut juga tersedia delapan opsi wajah yang dapat disesuaikan untuk menyempurnakan detail wajah.

Terakhir, Dual-view Video. Fitur ini memungkinkan pengguna menjalankan perekaman ganda melalui kamera depan dan belakang secara bersamaan. Fitur ini cocok digunakan untuk para vlogger dan kreator konten.

Kecerdasan buatan juga tersemat pada chipset Oppo Reno5 5G, yaitu Snapdragon 765G 5G yang terintegrasi dengan modem 5G. Dukungan tersebut membuat performa ponsel menjadi powerful, tetapi dengan konsumsi daya yang efisien.

Kendati hemat baterai, Oppo tetap melengkapi Reno5 5G dengan fitur fast charging 65W SuperVOOC 2.0. Hanya dengan pengisian selama lima menit, ponsel sudah bisa digunakan selama empat jam ke depan.

Untuk memberikan kenyamanan secara visual, Oppo Reno5 5G juga sudah dilengkapi layar AMOLED dengan refresh rate 90Hz.

Bagi yang tertarik menjajal kemampuan Oppo Reno5 5G, Anda bisa mendapatkan ponsel pintar ini dengan harga Rp 6.999.000. Untuk informasi lebih lengkap, silakan kunjungi situs web resmi Oppo Indonesia.

Perlu diketahui, jaringan 5G pada Oppo Reno5 5G bisa digunakan jika penyedia layanan internet yang tersedia di lokasi pengguna sudah mendukung jaringan tersebut.

Jaringan 5G bergantung pada penyedia layanan (operator) pada masing-masing wilayah. Untuk menghormati hukum yang berlaku di wilayah Indonesia, Oppo mengunci jaringan 5G sementara waktu hingga izin penggunaan jaringan tersebut resmi ditetapkan oleh pemerintah.

https://money.kompas.com/read/2021/02/15/194800226/adaptasi-teknologi-cara-jitu-hadapi-persaingan-industri-4.0

Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Bagikan artikel ini melalui
Oke