Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penipuan Online Banyak Menyasar UMKM, Mengapa?

Kejahatan ini pun dilakukan dengan iming-iming demi kelancaran pencairan dana ataupun kelancaran pendaftaran.

Ketua Siberkreasi Yosi Mokalu membeberkan beberapa alasan mengapa pelaku UMKM menjadi pihak yang paling disasar oleh para penipu.

"Pertama, adalah bukan karena UMKM-nya tapi karena kegiatan transaksional yang dilakukan oleh UMKM adalah yang paling disasar oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab," ujarnya dalam jumpa pers virtual Gojek dan Siberkasi, Kamis (18/2/2021).

Menurut dia, kegiatan transaksional yang dilakukan oleh para mitra UMKM sangat berkaitan dengan sumber keuangan. Hal ini lah menurut dia yang menjadi pemicu utamanya.

Lalu, alasan yang kedua adalah karena UMKM memiliki pengalaman atau latar belakang yang berbeda-beda.

Dia mengakui, banyak pelaku UMKM yang pengetahuan digitalnya sangat masih terbatas, tapi mereka harus membuka toko online agar bisa kembali bertahan di tengah pandemi.

Hal ini juga menjadi salah satu risiko yang harus siap dihadapi oleh UMKM.

"Ilmu mereka (pelaku UMKM) tentang platform digital atau dunia online masih sedikit tapi mereka berani buka toko online. Sebenarnya ini memang cara mereka agar tetap bisa tumbuh tapi efeknya apa? Mereka memang rawan risiko mengalami kejahatan digital," kata dia.

Oleh sebab itu, dia bilang, para mitra UMKM sangat membutuhkan bimbingan dari berbagai stakeholder agar bisa meminimalisir terjadinya kejahatan digital.

"Selain itu, tingkat literasi akan platform digital juga harus digenjot bagi UMKM kita," ucap Yosi.

https://money.kompas.com/read/2021/02/18/152657726/penipuan-online-banyak-menyasar-umkm-mengapa

Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke