Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN DIGITAL KOMPASIANA] Memahami Big Data | Nonton Youtube, Baca Komentar | Tips Bikin Caption Instagram

KOMPASIANA---Dalam ere informasi seperti sekarang ini, penggunaan data punya peranan penting --untuk selanjutnya diolah dan dianalisis.

Kebutuhan akan data, misalnya, dalam keputusan perusahaan mengambil kebijakan kini makin masif digunakan.

Atau, untuk sekala yang lebih dekat, kemampuan membaca data di media sosial juga dibutuhkan guna membesarkan citra secara personal maupun mendapat penghasilan dari apa yang dilakukan di media sosial.

Oleh karena itu, tidak mengerankan bila kini bisnis di dunia digital makin diminati banyak orang. Bahwa ada peluang yang ada, meski masih meninggalkan pekerjaan rumah yang besar: tenaga ahlinya masih sangat langka

Selain konten seputar kebutuhan akan big data, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana yang ada pada sub-kategori "Digital".

1. Memahami Big Data agar Tak Salah Kaprah

Dalam perkembangannya, tulis Kompasianer Trian Ferianto, konsep big data diadopsi oleh perusahaan-perusahaan private dalam rangka mengefisienkan kinerja demi mendulang keuntungan yang lebih besar.

"Data yang sebegitu besarnya ini harus dikumpulkan (collect atau mining), diseleksi, dan didokumentasikan dengan baik agar dapat dilakukan analisis untuk menciptakan suatu hasil (report/insight) yang berguna bagi pengguna," lanjutnya.

Namun, ada yang jadi menarik terkait big data yakni karakteristik big data yang biasanya dikenal "5V": Volume, Veriety, Volocity, Veracity dan Value.

Hasil dari pengolahan big data yang rumit ini, usul Kompasianer Trian Ferianto, kemudian disajikan dalam grafis-grafis yang mudah dikonsumsi oleh orang banyak, bahkan yang awam sekalipun. (Baca selengkapnya)

2. Waspada, Jangan Titip Nomor WhatsApp di Sembarang Grup Medsos!

Kasus peretasan WhatsApp tentu mengkhawatirkan banyak penggunannya.

Pasalnya, bila ada oknum yang bisa masuk mengakses secara leluasa akun kita, hal yang paling ditakutkan yakni disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak baik.

Kejadian tersebut dialami sendiri oleh kerabat dari Kompasianer Tuhombowo Wau ketika temannya tiba-tiba mengirim pesan WhatsApp tidak seperti biasanya.

Setelah dijelaskan, ternyata awalnya menerima SMS resmi dari WhatsApp yang isinya kode konfirmasi. Dan tidak lama, muncul pesan juga dari nomor pengguna WhatsApp berfoto profil pegawai minimarket.

"Pengguna nomor WhatsApp tadi memintanya untuk mengirimkan kode 6 digit, sembari memohon jika kode tersebut adalah angka voucher game yang salah nomor pengiriman," tulisnya.

Kemudian, untuk bisa merunut kejadian tersebut agar tidak terjadi pada orang lain, Kompasianer Tuhombowo Wau membuat pertanyaan yang menarik: dari manakah kira-kira nomor Anda ditemukan? Adakah Anda memberinya secara sembarangan? (Baca selengkapnya)

3. Inilah Mengapa Media Sosial Mengacaukan Kita

Sejak kemunculannya, media sosial telah memberi banyak manfaaat untuk penggunanya. Dari urusan jodoh hingga menjadi tempat mencari mata pencaharian.

Akan tetapi, bukan berarti tidak ada sisi yang lain dari media sosial.

Kompasianer Andi Firmansyah menjelaskan, biasanya seseorang yang terperangkap dalam mimpi, penglihatan, dan harapan, mereka buta dengan efek samping dari semuanya.

Sebagai contoh, Kompasianer Andi Firmansyah memulai dengan media sosial yang memberi kita kemudahan untuk mengakses informasi.

"Media sosial, pada akhirnya, tidak dirancang untuk memberikan informasi yang dibutuhkan orang. Ini memberi orang informasi yang mereka inginkan," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

4. Alasan Unik Netizen Nonton Youtube Sambil Baca Komen

Youtube, barangkali, kini jadi media sosial paling populer saat ini. Beragam jenis konten dalam format video bisa didapatkan di sana.

Namun, tahukah kamu, jika ada fenomena unik dari para penonton Youtube ini: alih-alih menikmati konten video, ternyata ada juga mereka melakukannya sambil membaca kolom komentar.

Menonton sembari membaca, bisakah kamu membayangkannya?

Fenomena ini ditangkap oleh Kompasianer Agil S. Habib bahwa ada alasan menarik terkait kebiasaan tersebut, di antaranya mencari momen klimaks dari konten tersebut guna menghemat kuota.

"Dengan mengetahui momen krusial dari komentar yang beredar hal itu akan sangat membantu untuk mereduksi pemakaian kuota tanpa harus menghabiskannya untuk melihat momen "biasa" dari video konten yang diunggah oleh youtuber," tulisnya. (Baca selengkapnya)

5. Tips Menulis Caption Instagram yang Menarik dan Bermakna

Bukan hanya foto maupun video, jika kamu pengguna media sosial Instagram kemampuan membuat caption yang baik dan menarik itu jadi sebuah keahlian tersendiri.

Kompasianer Himam Miladi menilai, agar bisa terjali koneksi antarpengguna pada tiap konten yang dibuat mesti bisa membuat keterangan dari foto dan/atau video.

"Kalau kamu ingin membuat koneksi, menjual produk dan berinteraksi secara emosional dengan pemirsa, fokus pada gambar saja tidak cukup," tulisnya.

Akan tetapi ini bukan agar postinganmu viral, tegas Kompasianer Himam Miladi, tetapi bisa menjalin koneksi dengan yang lainnya.

"Percuma postingan kita viral, tapi keterlibatan pemirsa sangat sedikit," lanjut Kompasianer Himam Miladi.

Nah, lantas bagaimana cara-cara yang bisa ditempuh guna membuat caption instagram seperti yang dimaksud? (Baca selengkapnya)

https://money.kompas.com/read/2021/02/18/161600226/-tren-digital-kompasiana-memahami-big-data-nonton-youtube-baca-komentar-tips

Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke