Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Harapan Ekonomi Pulih pada 2021, Berikut Faktor Pendorongnya

Ekonom PT Bank Amar Indonesia Tbk Rachel Elizabeth Hosanna mengatakan, Indonesia tetap akan bertumbuh tahun ini. Faktor pertama, terkait dengan ketersedian vaksin yang akan menentukan langkah dan pola pemulihan, apalagi pemerintah saat ini tengah mempercepat distribusi vaksin kepada masyarakat secara bertahap.

“Sebagaimana target pemerintah, vaksinasi kepada sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia dilakukan dalam jangka waktu 15 bulan, sejak Januari 2021 hingga Maret 2022. Harapannya, dengan vaksin tersebut tercipta herd immunity dan ekonomi berangsur pulih,” kata Rachel dalam siaran pers, Kamis (18/2/2021).

Selain itu, optimisme pelumihan ekonomi juga terlihat dari mulai berlanjutnya kegiatan ekonomi dengan penerapan protokol kesehatan dan pembatasan kegiatan masyarakat. Namun, ketentuan ini tidak menjadi halangan bagi pelaku ekonomi untuk tidak melakukan aktivitas ekonomi.

Setahun lebih, pelaku ekonomi dan masyarakat telah belajar hidup berdampingan dengan Covid-19. Pola kerja baru mulai tercipta dan Covid-19 mendorong pelaku ekonomi dan masyarakat untuk lebih memperhatikan faktor higienis dan keseimbangan lingkungan. Tentu saja, hal ini positif bagi ekonomi berkelanjutan ke depannya.

Rachel juga menjelaskan, UMKM merupakan segmen industri yang tangguh menghadapi pandemi. Industri ini dapat cepat beradaptasi dengan kondisi pandemi dan siap menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemerintah juga telah berkomitmen mengucurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekitar lebih dari Rp 600 triliun, 60 persen di antara untuk sektor UMKM.

“Kontribusi industri UMKM untuk ekonomi nasional saat ini sebesar 63 persen. Hal ini dilakukan agar 64 juta unit UMKM di Indonesia dapat mendorong kenaikan konsumsi rumah tangga, sejalan dengan upaya pemerintah menarik gerbong ini agar lebih berkontribusi di kancah ekspor luar negeri,” kata dia.


Di sisi lain, pada awal tahun 2021, nilai tukar Rupiah terus menunjukkan tren positif disebabkan oleh aliran masuk investasi asing langsung (foreign direct investment /FDI). Bank Indonesia (BI) akan terus melanjutkan kebijakan yang extra ordinary agar menjaga volatilitas nilai tukar Rupiah di level aman.

Pemulihan ekonomi juga tercermin dari potensi kenaikan investasi pada tahun 2021 yang diperkirakan meningkat karena adanya Undang-Undang Cipta Kerja dan berlanjutnya Program Strategis Nasional (PSN) termasuk proyek infrastruktur.

Adapun anggaran infrastruktur pada APBN 2021 sebesar Rp 417,8 triliun atau meningkat 48,6 pesen dibandingkan anggaran infrastruktur 2020. Selain infrastruktur, prioritas pembangunan nasional di 2021 juga akan difokuskan pada bidang kesehatan, pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi, ketahanan pangan, perlindungan sosial, dan ariwisata.

Pekembangan sektor digital juga menopang pemulihan ekonomi dengan akselerasi digitalisasi di sektor jasa keuangan seiring dengan bergesernya gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat yang semakin erat dengan penggunaan teknologi termasuk ekspektasi terhadap produk dan jasa keuangan.

“Dengan terus meningkatnya penetrasi internet dan digitalisasi di Indonesia, diperkirakan pada 2021 ini akan terus mendorong industri jasa keuangan untuk melakukan transformasi digital baik dari proses bisnis, distribution channel, maupun sampai dengan struktur kelembagaannya,” kata Rachel.

https://money.kompas.com/read/2021/02/18/163025926/ada-harapan-ekonomi-pulih-pada-2021-berikut-faktor-pendorongnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke