Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OJK Beberkan Strategi Genjot Kinerja Perbankan di Tengah Pandemi

Ini terefleksikan dengan terkontraksinya pertumbuhan kredit perbankan pada tahun lalu sebesar 2,41 persen dibanding tahun 2019.

Melihat realisasi tersebut, Senior Executive Analyst OJK Roberto Akyuwen mengatakan, sektor perbankan perlu melakukan serangkaian langkah strategis, guna menggenjot kinerja operasional, di tengah ancaman pandemi yang masih nyata.

Pertama pelaku perbankan dinilai perlu adaptasi dengan model bisnis yang telah terdisrupsi oleh pandemi Covid-19.

"Kemudian (kedua) kita harus melakukan inisiatif, tidak bisa kita menunggu, kita akan tertinggal dengan dinamika yang terjadi sekarang," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (18/2/2021).

Ketiga, OJK juga menekankan pentingnya kolaborasi di tengah pandemi. Menurutnya, kehadiran pandemi dapat membuat bank besar sekalipun mengalami kesulitan operasional.

Dengan dilaksanakannya ketiga hal tersebut, Roberto meyakini, secara otomatis kualitas perbankan pun akan meningkat sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi nasabah.

"Kita harus menjadi bank yang lebih baik dan terus menerus menjadi lebih baik. Karena ada fungsi-fungsi yang mau tidak mau akan kita hadapi dalam merebut hati nasabah," tuturnya.


Digitalisasi

Untuk meningkatkan layanan, perbankan dinilai harus menerapkan digitalisasi secara terpadu, yakni dengan komputasi awan atau cloud. 

Pgs Executive Vice President IT Strategy and Goverance Division Bank BRI, Hermanudin mengungkapkan, tantangan dan kendala awal yang dialami pelaku perbankan dalam penerapan teknologi cloud yakni masih adanya perbedaan versi dan jenis pada aplikasi mobile banking yang dimiliki perbankan dengan cloud yang akan diadopsi.

“Tantangan tersendiri di bank-bank ini aplikasi-aplikasinya masih menggunakan sistem monolitik. Challenge-nya bagaimana kita masuk mengubah aplikasi ini menuju aplikasi cloud ready,” kata Hermanudin dalam webinar yang digelar Infobank dan Nutanix bertema ‘The Importance of Hybrid Cloud Enhancing Banking Services in The New Normal and Digital Era' tersebut. 

Menurutnya, beberapa infrastruktur tambahan juga harus dilengkapi perbankan dalam penerapan cloud pada sistem IT-nya. Dengan begitu, pada kemudian hari perbankan bisa menikmati layanan penyimpanan data yang aman dan nyaman dalam menggunakan sistem IT. Pemanfaatan cloud pada digitalisasi perbankan tak hanya memudahkan nasabah dalam bertransaksi digital, namun juga dapat meningkatkan angka inklusi keuangan nasional.

Penerapan sistem komputasi awan atau cloud system dalam layanan perbankan memang tidak mudah. Arief Pribadi, Technical Director Nutanix Indonesia menyebut ada 3 langkah yang perlu dilalui oleh setiap pelaku industri jasa keuangan untuk mulai menerapkan teknologi cloud dalam layanannya. Langkah pertama adalah mengganti infrastruktur yang lebih digital dan cloud ready terlebih dahulu.

“Kenapa penting? Karena infrastruktur yang lebih mumpuni dibutuhkan untuk penerapan cloud system,” jelas Arief.

Kemudian, langkah kedua adalah mempersiapkan aplikasi yang mampu mengaplikasikan cloud system. Penerapan sistem cloud akan lebih mudah dengan aplikasi perbankan dan finansial yang berbasis teknologi cloud. Ketika aplikasi sudah siap, mulailah masuk ke tahap ketiga, yaitu penerapan multi-cloud.

Pelaku industri keuangan bisa mulai memilih vendor-vendor penyedia layanan public cloud yang paling sesuai dengan kebutuhan aplikasi dan kebutuhan bisnisnya. Sehingga, terjadi efisiensi bisnis dan peningkatan layanan digital pada aplikasi. Dengan menerapkan ketiga langkah ini, setiap pelaku industri perbankan dan finansial dapat mulai menerapkan cloud system dalam layanannya.

 

 

https://money.kompas.com/read/2021/02/18/170014026/ojk-beberkan-strategi-genjot-kinerja-perbankan-di-tengah-pandemi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke