Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dari Rp 45.000 ke Rp 700 Juta, Ini Perjalanan Panjang Harga Bitcoin

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi di aset kripto atau cryptocurrency kini semakin diminati seiring dengan tren pergerakan harganya yang semakin naik.

Salah satunya terjadi pada Bitcoin, jenis kripto yang paling populer saat ini.

Harga Bitcoin kian naik setelah perusahaan besar seperti Tesla menyatakan rencananya menjadikan kripto buatan Satoshi Nakamoto itu, sebagai alat pembayaran yang sah dalam waktu dekat untuk kebutuhan transaksi mobil listriknya.

Pada Kamis (18/2/2021), harga Bitcoin sudah mencapai 52.493 dollar AS atau sekitar Rp 734,9 juta (kurs Rp 14.000 per dollar AS) per keping.

Padahal, berdasarkan catatan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), harga Bitcoin pada 2012 lalu hanya berkisar 5-7 dollar AS.

Jika dikalikan rata-rata kurs saat itu yang sebesar Rp 9.000 per dollar AS, maka harga Bitcoin berkisar Rp 45.000-63.000 per keping.

"Dalam nilai rupiah, bayangkan saat ini harganya sudah hampir sama dengan satu unit rumah, hati-hati ini makannya," ujar Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Sahudi dalam webinar bertajuk Mengenal Perdagangan Fisik Aset Kripto, Kamis (18/2/2021).

Pergerakan nilai Bitcoin memang sangat fluktuatif, selama sembilan tahun terakhir tidak selalu naik bahkan pernah anjlok sangat dalam.

Kripto memang tak hanya berpotensi memberikan keuntungan yang besar, tetapi juga kerugian yang besar.

Setelah pada 2012 harga Bitcoin berkisar 5-7 dollar AS per keping, nilainya naik menjadi sekitar 10-300 dollar AS di 2013.

Melanjutkan kenaikan, pada 2014 harga Bitcoin pernah mencapai 700 dollar AS per keping.

Sayangnya, pada tutup tahun 2014 harga Bitcoin sempat anjlok ke 300 dollar AS. Penurunan berlanjut di 2015 hingga pernah ke 200 dollar AS per keping.

Tapi di penghujung tahun 2015, nilai Bitcoin berhasil naik menjadi 420 dollar AS.

Lalu terus bergerak naik di 2016 ke level 450 dollar AS hingga pada perdagangan akhir tahun menjadi 950 dollar AS per keping.

Memasuki awal tahun 2017 harga Bitcoin naik ke 970 dollar AS, bahkan melonjak drastis pada perdagangan akhir tahun ke level 20.000 dollar AS per keping.

Sayangnya, penguatan yang signifikan itu tidak berlanjut.

Harga Bitcoin malah anjlok ke level 13.657 dollar AS pada awal 2018.

Trennya terus menurun hingga pada perdagangan akhir tahun nilai Bitcoin hanya sebesar 3.742 dollar AS per keping.

Kenaikan tipis pun terjadi di awal 2019 dengan harga Bitcoin menjadi 3.843 dollar AS.

Pada periode ini nilainya terus merangkak naik hingga pada akhir tahun harga Bitcoin menjadi sebesar 7.193 dollar AS.

Memasuki awal 2020 harga Bitcoin terus naik menjadi 8.440 dollar AS, hingga akhirnya mencapai nilai 29.000 dollar AS per keping di akhir tahun lalu.

Pada awal 2021, harga Bitcoin bergerak naik ke 30.000 dollar AS dan kini sudah mencapai 52.493 dollar AS per keping. Nilai itu naik lebih dari 20.000 dollar AS sejak awal tahun.

"Memang trennya meningkat, inilah yang menyebabkan banyak orang tertarik berinvestasi di aset kripto," ujar Sahudi.

Meski saat ini cukup menggiurkan untuk berinvestasi di aset kripto, tetapi dia mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap berhati-hati.

Sebab, melihat pergerakkan harga Bitcoin perubahannya bisa sangat drastis dari waktu ke waktu.

Ia mengatakan, jika ingin berinvestasi di aset kripto, masyarakat diminta untuk membeli dari pedagang yang telah berizin Bappebti.

Selain itu, disarankan untuk memilih jenis kripto yang pergerakkannya tidak terlalu fluktuatif, tapi tetap menunjukkan tren kenaikan secara bertahap.

"Pilih aset kripto yang aman, yang secara gradual terus naik. Lihat jenis aset kritp yang secara tren harganya itu seperti emas, terus naik bertahap, itu yang memiliki kemanan investasi," tutup Sahudi.

https://money.kompas.com/read/2021/02/18/195841726/dari-rp-45000-ke-rp-700-juta-ini-perjalanan-panjang-harga-bitcoin

Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke