Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kala Bos BI Geregetan Suku Bunga Kredit Bank Lelet Turun

Tujuan gencarnya BI menurunkan suku bunga tak lain untuk membantu ekonomi cepat pulih setelah lesu dihancurkan pandemi Covid-19.

Sebagai otoritas moneter, beberapa kebijakan memang perlu ditransmisikan oleh perbankan sebelum efeknya dirasakan masyarakat. Sayang, bank cenderung lambat menangkap sinyal BI, khususnya dalam penurunan suku bunga kredit.

Hal ini membuat Gubernur BI Perry Warjiyo dan jajarannya geregetan dan bertanya-tanya kenapa suku bunga kredit belum turun.

Agar bank mau menurunkan suku bunga, pemangkasan suku bunga ke level 3,50 persen yang diputuskan kemarin menjadi salah satu alasannya.

"Bank Indonesia mengharapkan perbankan dapat mempercepat penurunan suku bunga kredit sebagai upaya bersama untuk mendorong kredit/pembiayaan bagi dunia usaha dan pemulihan ekonomi nasional," kata Perry dalam konferensi video, Kamis (18/2/2021).

Seberapa lama penurunan suku bunga kredit?

Jika mengacu pada data BI, penurunan suku bunga kredit cenderung terbatas, hanya sebesar 83 bps ke level 9,70 persen.

Penurunan jauh berbeda dengan suku bunga PUAB dan suku bunga deposito yang sedikit banyak sudah mengikuti penurunan suku bunga acuan BI-7DRRR.

Rata-rata suku bunga PUAB overnight saat ini sekitar 3,04 persen dan suku bunga deposito 1 bulan turun sebesar 181 bps ke level 4,27 persen pada Desember 2020.

Bagaimana agar kebijakan BI lebih efektif?

Tentu saja, BI sudah mengatur sejumlah cara agar bank lebih cepat menurunkan suku bunga kredit. Sebab cara ini diyakini mampu mendorong permintaan kredit dari masyarakat yang selama pandemi Covid-19 turun drastis.

Setidaknya, ada tiga tahap yang bakal ditempuh bank sentral. Untuk tahap pertama, BI akan melakukan publikasi asesmen suku bunga kredit berdasarkan SBDK dan spread SBDK.

Setelah itu, bank sentral akan menerbitkan PBI untuk menggantikan Peraturan OJK terkait SBDK sebagai dasar publikasi. Lalu, pihaknya bakal menguatkan efektifitas transmisi suku bunga dengan menerapkan benchmark rate.

Dengan kata lain, BI bakal membuat aturan yang mendorong transparansi suku bunga perbankan.

Dengan transparansi, bank sentral jadi mengetahui komponen pembentuk suku bunga mana yang menjadi "biang kerok" suku bunga bank sulit turun.

Apa saja komponen itu?

Perlu kamu tahu, suku bunga kredit dibentuk oleh Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dan premi risiko. Sementara SBDK terdiri dari beberapa komponen, antara lain cost of fund, suku bunga dana, biaya overhead, dan margin keuntungan bank.

"Suku bunga belum turun apa karena premi risikonya? Premi risikonya masalahnya apa? Apa perlu penjaminan? atau SBDK-nya yang belum turun?," ucap Perry beberapa waktu lalu.

Komponen mana yang jadi dalang bunga kredit belum turun?

Setelah diteliti lebih lanjut, bank sentral menemukan alasan mengapa suku bunga kredit sulit sekali turun di masa pandemi ini. Rupanya, ada salah satu komponen yang angkanya masih tinggi, yaitu Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) perbankan.

Selama tahun 2020 di tengah penurunan suku bunga kebijakan BI-7DRRR dan deposito 1 bulan, SBDK perbankan baru turun sebesar 75 bps menjadi 10,11 persen. 

Lambatnya penurunan SBDK lantas menjadi sebab masih tingginya spread SBDK dengan suku bunga BI7DRR dan deposito 1 bulan, masing-masing sebesar 6,36 persen dan 5,84 persen.

Bank dan kredit mana saja yang SBDK-nya tinggi?

Berdasarkan pemaparan Perry, bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggungguli tingginya SBDK dari bank lain. SBDK bank BUMN mencapai dua digit, yaitu 10,79 persen.

Pada posisi selanjutnya ada BPD sebesar 9,80 persen, BUSN 9,67 persen, dan KCBA 6,17 persen.

Dari semua jenis kredit, SBDK di kredit mikro menjadi yang tertinggi sebesar 13,75 persen.

Suku bunga dasar yang lebih tinggi selain kredit mikro adalah kredit konsumsi non-KPR sebesar 10,85 persen, kredit konsumsi KPR 9,70 persen, kredit ritel 9,68 persen, dan kredit korporasi tercatat 9,18 persen.

Bagaimana respons perbankan?

Para bankir menyatakan, industri perbankan sudah berusaha menurunkan suku bunga kredit.

Plt Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu misalnya, menyatakan bahwa suku bunga BTN sudah turun. Namun untuk suku bunga kredit eksisting, pihaknya masih berusaha menurunkan itu.

"Lending rate actually sudah turun, sama (kebijakan) restrukturisasi sebenarnya (sudah membuat) bunga (kredit) turun juga," ungkap Nixon dalam konferensi pemaparan kinerja BTN sepanjang 2020.

Begitu juga dengan Bank Mandiri. Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo mengatakan, pihaknya sudah menurunkan suku bunga perbankan, baik suku bunga deposito maupun suku bunga kredit.

Penurunan suku bunga kredit paling besar terjadi pada suku bunga dasar kredit (SBDK) mikro. SBDK mikro turun sebesar 600 bps dari 17,5 persen di Desember 2019 menjadi 11,5 persen di tahun 2020.

"Di sisi lain kita juga melakukan adjustment atas suku bunga kredit tentunya, karena kita sudah menurunkan suku bunga dasar kredit, turunnya bervariasi," ujar Sigit.

https://money.kompas.com/read/2021/02/19/101958226/kala-bos-bi-geregetan-suku-bunga-kredit-bank-lelet-turun

Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke