Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menyikapi Kenaikan Investor Ritel, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena meningkatnya partisipasi investor ritel terjadi di seluruh dunia pada tahun 2020.

Pasar Modal Indonesia mencatatkan pertumbuhan SID di tahun 2020 sebesar 48,82 persen per 10 Desember 2020.

Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan mengatakan, kenaikan jumlah investor retail terjadi karena lebih banyak aktivitas di rumah, akses informasi dan platform online trading yang tersedia memudahkan masyarakat untuk berinvestasi di pasar saham.

“Menurut kami meningkatnya minat untuk berpartisipasi merupakan hal yang positif, karena ini akan mendukung pendalaman dan pertumbuhan pasar modal. Semakin banyak investor yang berpartisipasi maka mekanisme pasar akan menjadi lebih efisien dan lebih resilien terhadap risiko keluarnya dana asing dari pasar,” kata Katarina dalam siaran pers, Selasa (23/2/2021).

Katarina menyebut, dengan kenaikan jumlah investor retail maka edukasi investor juga menjadi faktor penting untuk menekankan berinvestasi berdasarkan analisa dan tidak hanya sekadar ikut-ikutan saja.

“Terdapat risiko herd mentality yang dapat menyebabkan meningkatnya volatilitas pasar jangka pendek apabila investor sekedar ikut-ikutan dan tidak melakukan analisa dengan baik,” jelas dia.

Di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi di pasar saham, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bagi investor baru, agar tidak terjerumus dalam kerugian karena minimnya pengetahuan tentang pasar modal.

“Pertama, lakukan perencanaan keuangan yang baik sebelum mulai berinvestasi. Rencanakan pengeluaran apa yang kita butuhkan ke depannya dan kapan kita butuhkan dana tersebut, jangan sampai kita menggunakan dana untuk kebutuhan penting jangka pendek sebagai dana investasi di pasar saham,” ujar Katarina.

Selanjutnya, investor baru harus mengenali saham yang hendak dibeli dan lakukan analisa fundamental, jangan membeli saham karena ikut-ikutan atau saran semata. 

Investor juga perlu melakukan monitor fundamental saham.

Hal ini mengingat, prospek suatu saham dapat berubah sejalan dengan perubahan tren industri atau perubahan internal perusahaan.

“Investor dapat memanfaatkan reksadana saham apabila tidak memiliki waktu atau kapabilitas untuk mengelola portfolio sendiri. Reksadana dikelola oleh manajer investasi profesional yang selalu mencermati perkembangan terakhir di pasar,” tegas Katarina.

https://money.kompas.com/read/2021/02/23/104929726/menyikapi-kenaikan-investor-ritel-apa-saja-yang-perlu-diperhatikan

Terkini Lainnya

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke