JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu bank terbesar di Eropa, HSBC, bakal hengkang dari pasar perbankan ritel Amerika Serikat.
Dilansir dari CNBC, Selasa (23/2/2021), sumber dari Reuters mengatakan bank tersebut bakal melakukan perombakan dari lini bisnis perusahaan yang mencatatkan kinerja buruk.
Sebelumnya, Chief Executive HSBC Noel Quinn mengatakan, langkah perusahaan untuk keluar dari bisnis konsumer di Amerika Serikat merupakan bagian dari strategi untuk memangkas biaya serta mendorong pendapatan biaya (fee income) perusahaan.
Di sisi lain, HSBC juga bakal meneruskan ekspansi di kawasan Asia.
Perusahaan bakal menutup sekitar 150 cabang yang saat ini masih ada di Amerika Serikat.
Sebagai langkah pembaruan strategi bisnis perusahaan, Quinn pun melakukan perombangkan dari beberapa petinggi HSBC.
HSBC menunjuk Nuno Matos sebagai Direktur untuk bisnis kekayaan dan perbankan, kemudian Direktur Kepatuhan HSBC Colin Bell digeser menjadi petinggi pada HSBC Eropa.
Selain itu, Michael Roberts ditunjuk sebagai CEO untuk Amerika Serikat dan kawasan Amerika, sementara Stephen Moss akan dipindah ke Dubai menjadi pimpinan bisnis di kawasan Timur Tengah, Afrika Selatan, dan Turki.
HSBC pun tengah berambisi untuk meningkatkan bisnis perusahaan di kawasan Timur Tengah. Menurut perusahaan, kawasan Timur Tengah akan menjadi salah satu pemain besar dalam strategi perusahaan untuk meningkatkan kehadiran mereka di Asia.
https://money.kompas.com/read/2021/02/23/135354426/berkinerja-buruk-hsbc-bakal-keluar-dari-industri-perbankan-ritel-as