IHSG Melesat 1,5 Persen, Saham Perbankan Papan Atas Laris Diborong Asing

Melansir RTI, IHSG ditutup naik 1,5 persen (96,7 poin) di level 6.338,51. Total transaksi hingga sore ini mencapai Rp 13,9 triliun dengan volume 24,5 miliar saham. Net buy asing tercatat sebesar Rp 66,35 miliar di seluruh pasar.

Saham-saham big cap, atau emiten dengan kapitalisasi pasar lebih besar dari Rp 100 triliun seperti Bank BCA (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), dan Bank BNI (BBNI) laris di borong asing.

BBCA mencatatkan net buy asing sebesar Rp 678,9 miliar. BBCA sore menguat 4,9 persen di level Rp 35.225 per saham, dan mencatatkan transaksi sebesar Rp 1,4 triliun dengan volume 41,1 juta saham. Adapun nilai kapitalisasi market BBCA sebesar Rp 868,4 triliun.

Selanjutnya, BMRI mencatatkan net buy asing sebesar Rp 48,4 miliar di seluruh pasar. BMRI sore ini menguat 6,9 persen di level Rp 6.575 per saham. BMRI mencatatkan transaksi hari ini sebesar Rp 709,3 miliar dan volume 119,4 juta saham. Adapun kapitalisasi pasar BMRI sebesar Rp 306,8 triliun.

BBNI sore ini mencatatkan net buy asing sebesar Rp 30,7 miliar. BBNI sore ini menguat 4,6 persen di level Rp 6.225 per saham. Total transaksi BBNI sore ini mencapai Rp 253,1 miliar dengan volume 41,2 juta saham. Adapun market cap BBNI sebesar Rp 116 triliun.

Sementara itu, saham-saham bank buku I dan II masih memimpin penguatan, di antaranya saham Bank Arta Graha (INPC) yang meroket 34,7 persen di level Rp 256 per saham. Saham Bank Bumi Artha (BNBA) melesat 24,5 persen di level Rp 2.130 per saham, dan saham Bank Victoria (BVIC) yang naik 19,3 persen di level Rp 308 per saham.

Sektor properti menyumbang kenaikan IHSG sebesar 3,4 persen, kemudian sektor aneka industri juga naik 3,1 persen, disusul sektor perbankan yang menguat 3 persen.

Bursa Asia sore ini hijau dengan kenaikan indeks Hang Seng Hong Kong 1,6 persen, Nikkei 2,4 persen, Shanghai Komposit 1,2 persen, dan Strait Times Singapura 0,9 persen.

Bursa Eropa sore ini juga positif dengan kenaikan indeks FTSE 1,6 persen, dan Xetra Dax 1,19 persen.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.