Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suku Bunga Kredit Tak Kunjung Turun, Ini yang Akan Dilakukan Sri Mulyani Bersama KSSK

Sebagai informasi, saat ini suku bunga BI telah mencapai titik terendahnya yakni sebesar 3,5 persen. BI terakhir kali menurunkan suku bunga pada akhir Februari lalu sebesar 25 basis poin (bps). Sejak awal pandemi hingga awal tahun ini, BI telah menurunkan suku bunga hingga 150 bps.

Sementara, suku bunga kredit baru turun 83 bps menjadi di kisaran 9,7 persen selama pandemi.

"Dalam pembahasan KSSK terakhir kami, BI, LPS, OJK, memang salah satu pembahasan yakni transmisi policy rate BI bisa tercermin dalam lending rate di perbankan dan dalam pembahasan ini antara Pak Gubernur, OJK, dan LPS, akan meneliti proses pembentukan dari penetapan lending rate di masing-masing bank," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Senin (1/3/2021).

Ia menjelaskan, dalam pembahasan tersebut pihak OJK menjelaskan setiap bank memiliki kondisi yang berbeda dalam hal mentransmisikan suku bunga kebijakan terhadap suku bunga kredit mereka.

Sebab, suku bunga kredit tak hanya dipengaruhi oleh suku bunga BI, namun juga kondisi dari bank yang bersangkutan, yakni terkait dengan kondisi kesehatan, neraca keuangan, cost of fund (biaya dana), dan hal lain.

"Ini beda dari satu bank ke bank lain, kondisi neraca mereka, cost of fund mereka, sehingga enggak bisa dibuat satu generalisasi dari policy ini," jelas Sri Mulyani.

Namun demikian, ia tak memungkiri, dari sisi pembuat kebijakan menginginkan agar penurunan suku bunga oleh BI bisa tertransmisikan secara efektif di perbankan.

"Konteks inilah yang membuat di satu sisi setiap bank berbeda-beda, tapi di sisi lain harus ada semacam prediktabilitas dari suatu policy rate yang seharusnya bisa tercermin secara relatif umum dalam sektor perbankan dalam bentuk lending rate, yang tentunya harusnya mencerminkan tingkat suku bunga yang sudah mulai sangat turun secara tajam dalam kurun waktu terakhir ini," ujarnya.


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto pun mengatakan, pemerintah memang melihat kesenjangan dari transmisi suku bunga kebijakan BI dan bunga kredit perbankan.

Padahal, penurunan bunga kredit diperlukan untuk mendukung beberapa kebijakan pemerintah yang telah memberi insentif dalam bentuk keringanan pajak untuk pembelian mobil dan rumah. Sehingga harapannya, permintaan atau demand atas kredit bisa kembali meningkat dan perekonomian bisa kembali terpacu untuk bergerak menuju normal.

"Suku bunga tentu akan kami komunikasikan karena memang salah satu yang diminta ke perbankan agar penurunan tingkat suku bunga BI dan lending rate, bisa ditransmisikan kepada konsumen. Tentu kami sekarang melihat memang spread-nya agak lebar, karena sekerang yang berlaku walaupun single digit tapi masih di atas 9,75 persen ini menjadi PR tersendiri," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2021/03/02/073800926/suku-bunga-kredit-tak-kunjung-turun-ini-yang-akan-dilakukan-sri-mulyani

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke