Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Petani Didorong Manfaatkan Sistem Resi Gudang, Untuk Apa?

Oleh sebab itu, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI mendorong para petani pemilik gabah untuk memanfaatkan sistem resi gudang (SRG) guna menjaga stabilitas harga.

"Dengan memanfaatkan resi gudang, stabilitas harga komoditas akan lebih terjaga yang pada akhirnya akan memberikan kesejahteraan bagi para petani," ujar Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/3/2021).

Ia mengatakan, sebagai pusat registrasi resi gudang pihaknya berupaya meningkatkan kesejahteraan para pemilik komoditas. Ini sejalan dengan peran KBI sebagai badan usaha milik negara (BUMN) untuk menjadi akselerator ekonomi masyarakat.

Fajar menjelaskan, peran dan fungsi KBI adalah untuk melakukan penatausahaan resi gudang, meliputi pencatatan, penyimpanan, pemindahbukuan kepemilikan, pembebanan hak jaminan, pelaporan, serta penyediaan sistem dan jaringan informasi.

Kemudian, menyediakan sistem informasi yang terintegrasi dengan pengelola gudang, lembaga pembiayaan, badan pengawas, dan Kementerian Keuangan. Selain memberikan data dan informasi, KBI turut menjamin kerahasiaannya, serta melakukan verifikasi dan konfirmasi transaksi resi gudang kepada pelaku pasar juga pemangku kepentingan.

"Sebagai pusat registrasi resi gudang, KBI memberikan kemudahan bagi para pemilik komoditas untuk melakukan registrasi. Salah satunya dengan menyiapkan aplikasi registrasi Is-Ware Next Gen, yang berbasis blockchain dan smart contract, sehingga menjadikan proses registrasi akan lebih mudah dan aman,” jelas dia.

Menurut Fajar, sistem resi gudang di Indonesia memiliki potensi untuk berkembang. Namun, tantangan yang dihadapi adalah pemahaman masyarakat yang belum sepenuhnya mengerti tentang manfaat dari instrumen ini.

"Kedepan kami bersama para pemangku kepentingan lain akan terus melakukan sosialisasi tentang manfaat resi gudang kepada masyarakat," imbuhnya.

Terkait pemanfaatan resi gudang untuk komoditas gabah, KBI mencatat, sepanjang 2020 telah diregistrasikan sebanyak 251 resi gudang dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 13,5 miliar.

Sedangkan di 2019 telah diregistrasi sebanyak 285 resi gudang dengan nilai pembiayaan Rp 17,8 miliar. Serta di tahun 2018 sebanyak 225 resi gudang telah diregistrasi dengan nilai pembiayaan Rp 14,6 miliar.

Sementara untuk komoditas beras, pada tahun lalu telah diregistrasi sebanyak 39 resi gudang dengan nilai pembiayaan Rp 13 miliar. Lalu di 2019 sebanyak 67 resi gudang dengan nilai pembiayaan Rp 11,6 miliar dan 2018 mencapai 56 resi gudang dengan nilai pembiayaan Rp 7,5 miliar

Adapun dalam pemanfaatan sistem resi gudang, saat ini terdapat 18 jenis komoditas bisa masuk, yaitu gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, rotan, garam, gambir, teh, kopra, timah, bawang merah, ikan, pala, dan ayam karkas beku.

Hal tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 Tahun 2020, tentang Barang yang Dapat Disimpan di Gudang dalam rangka Penyelenggaraan Sistem Resi Gudang.

Dari berbagai komoditas itu, KBI mencatat, sepanjang 2020 resi gudang yang telah diterbitkan sebanyak 427 dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 93,6 miliar. Sedangkan pada 2019 sebanyak 444 resi gudang yang diterbitkan dengan nilai pembiayaan Rp 56,5 miliar.

https://money.kompas.com/read/2021/03/03/193800326/petani-didorong-manfaatkan-sistem-resi-gudang-untuk-apa-

Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke