Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Dalih Mendag Soal Impor Beras saat Produksi Lokal Diproyeksikan Naik

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berdalih beras impor tersebut bakal digunakan untuk menambah cadangan, pemerintah menyebutnya dengan istilah iron stock.

"Diumumkan beras hasilnya tahun ini akan baik, tapi biar bagaimana pun pemerintah mesti punya iron stock," ujarnya dalam Raker Kementerian Perdagangan 2021, Jumat (5/3/2021).

Menurut dia, sebagai cadangan, beras tersebut tidak akan digelontorkan ke pasar saat periode panen raya. Melainkan hanya saat kebutuhan mendesak seperti keperluan bansos ataupun untuk stabilisasi harga.

"Jadi tidak di jual serta-merta ketika panen, keputusan kapan iron stock itu mesti keluar harus dimusyawarahkan bersama-sama (antar pemangku kebijakan)," imbuh dia.

Lutfi mengatakan, beras merupakan komoditas pangan yang sangat sensitif bagi masyarakat Indonesia, sehingga pasokannya harus memadai untuk memenuhi permintaan dan menjaga kestabilan harga.

Oleh sebab itu, meskipun produksi dalam negeri diproyeksi tinggi, namun tetap diperlukan cadangan beras untuk mengantisipasi risiko terburuk.

"Ketika barang ada meskipun tinggi, itu jauh lebih mudah, daripada harga tinggi dan barang tidak ada," ucapnya.

Lutfi menyatakan, Kemendag tak ingin berperan sebagai 'pemadam kebakaran' dalam menjaga stabilisasi harga pangan. Artinya, mitigasi dilakukan sejak awal untuk menghindari terjadinya permasalahan gejolak harga.

"Kemendag di masa yang akan datang harus bisa memprediksi apa yang akan terjadi, bukan ketika kejadian baru kita seperti 'pemadam kebakaran', tetapi kita mesti berencana. Seperti saat ada El Nina dan El Nino, atau saat harga akan naik apa mitigasinya, apa opsinya. Ini harus kita kerjakan," ungkap Lutfi.

Untuk diketahui, pemerintah berencana impor 1 juta ton beras yang akan dilakukan melalui penugasan kepada Perum Bulog. Terdiri dari 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500.000 ton lagi sesuai kebutuhan Bulog.

Dalam paparan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada acara Raker Kemendag 2021, disebutkan bahwa stok beras itu untuk menjaga ketersediaan beras dalam negeri setelah adanya program bantuan sosial (bansos) beras PPKM, serta untuk antisipasi dampak banjir dan pandemi Covid-19.

Sementara itu, BPS memperkirakan produksi beras Indonesia sepanjang Januari-April 2021 mencapai 14,54 juta ton. Potensi produksi beras ini naik 3,08 juta ton atau 26,84 persen dibandingkan produksi Januari-April 2020 yang sebesar 11,46 juta ton.

Adapun pada Januari 2021 produksi beras dalam negeri sudah terealisasi sebanyak 1,18 juta ton, lebih tinggi dari produksi di Januari 2020 yang sebesar 930.000 ton beras.

https://money.kompas.com/read/2021/03/05/195000826/ini-dalih-mendag-soal-impor-beras-saat-produksi-lokal-diproyeksikan-naik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke