Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Menguat 0,27 Persen Dalam Sepekan, Ini Prediksi Untuk Pekan Depan

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,27 persen dalam sepekan ke level 6.258,75.

Pada akhir perdagangan pekan lalu, IHSG berada di posisi 6.241,79.

IHSG ditutup di zona hijau pada tiga hari perdagangan pertama dengan kenaikan 2,16 persen, lalu turun di dua hari perdagangan terakhir sebesar 1,86 persen.

Dikutip dari Kontan.co.id, analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai, pergerakan IHSG pekan lalu dipengaruhi sejumlah sentimen positif dan negatif yang berasal dari dalam negeri mau pun luar negeri.

Sentimen eksternal pertama adalah data manufaktur Jerman, Euro Area, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) bulan Februari 2021 yang relatif melampaui ekspektasi pelaku pasar.

Di sisi lain, muncul kekhawatiran di kalangan investor terkait kenaikan inflasi di AS seiring dengan pemulihan ekonomi di negara tersebut.

Kondisi ini memunculkan spekulasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan.

Meskipun begitu, Gubernur The Fed Jerome Powell telah menyampaikan bahwa The Fed masih akan mempertahankan kebijakan moneter akomodatif untuk beberapa waktu ke depan.

Dari dalam negeri, sejumlah stimulus moneter maupun insentif pajak dinilai menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG pekan lalu.

Akan tetapi, investor juga dipengaruhi oleh data inflasi Februari 2021 yang melandai menjadi 1,38 persen yoy, dari 1,55 persen yoy pada Januari 2021.

"Data ini dapat menjadi salah satu indikasi bahwa konsumsi masih belum pulih sepenuhnya," ungkap Valdy saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (5/3/2021).

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki Yamani mengatakan, pergerakan IHSG pada pekan lalu masih dibayangi kekhawatiran data inflasi AS dan kekhawatiran terhadap kebijakan moneter The Fed.

"Selain itu, volatilitas harga komoditas minyak dan nikel juga menjadi pemberat bagi saham sektor komoditas," ucap Yaki.

Untuk pekan depan, Yaki memprediksi, IHSG masih akan berfluktuasi dalam rentang 6.091-6.398.

Menurut dia, selama bertahan di atas support 6.140-6.176, tren IHSG masih akan cenderung bullish.

Yaki melihat, sentimen pergerakan IHSG minggu depan berasal dari data inflasi China, pergerakan yield US treasury bonds, kebijakan stimulus AS, dan fluktuasi harga komoditas.

Dari dalam negeri, pelaku pasar masih akan fokus terhadap pergerakan nilai tukar rupiah dan rilis laporan keuangan emiten.

Sementara itu, Valdy memperkirakan, IHSG pekan depan akan cenderung bearish dengan support di 6.200 dan resistance 6.380.

Menurut Valdy, pada pekan depan, pelaku pasar masih akan mencermati kinerja ekspor dan impor China terbaru yang dirilis akhir pekan ini serta mengantisipasi data inflasi AS di bulan Februari 2021 yang diperkirakan naik ke level 1,6 persen yoy.

https://money.kompas.com/read/2021/03/07/112329826/ihsg-menguat-027-persen-dalam-sepekan-ini-prediksi-untuk-pekan-depan

Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke