Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Didesak Kaji Ulang Kebijakan Impor Beras 1 Juta Ton

Sekretaris Jenderal KTNA Yadi Sofyan Noor mengatakan, impor beras tak sejalan dengan proyeksi produksi pada dalam negeri yang terjadi peningkatan. Selain itu, impor beras bisa menggangu harga beras di pasar.

"Sehubungan dengan adanya rencana impor komoditi beras, KTNA meminta pemerintah untuk meninjau dan mengkaji ulang kebijakan impor beras," ujar Yadi dalam keterangannya, Senin (8/3/2021).

Ia menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pergerakan produksi beras pada 2020 mencapai 31,33 juta ton, lebih tinggi 0,07 persen dari 2019 yang sebanyak 31,31 juta ton.

Di sisi lain, pada 2021 produksi gabah dan beras pun diperkirakan akan meningkat dari tahun lalu.

Potensi produksi padi sepanjang Januari-April 2021 diperkirakan mencapai 25,37 juta ton gabah kering giling (GKG), naik 26,88 persen atau 5,37 juta ton dibandingkan periode sama di 2020 sebesar 19,99 juta ton GKG.

Jika dikonversikan, maka protensi produksi beras sepanjang Januari-April 2021 mencapai 14,54 juta ton, naik 26,84 persen atau 3,08 juta ton dari periode sama di tahun lalu yang sebesar 11,46 juta ton.

Beberapa wilayah Indonesia saat ini pun sudah memasuki masa panen. Seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah serta Kalimantan Selatan.

Yadi mengatakan, sepanjang Maret-Mei 2021 Indonesia memasuki masa panen raya. Oleh sebab itu, ketimbang melakukan impor lebih baik pemerintah memberi penugasan untuk meningkatkkan serapan gabah oleh Bulog.

"Diharapkan pemerintah melalui Bulog dapat menyerap dan menampung hasil produksi padi di daerah-daerah," ujarnya.

Dia mengungkapkan, pihaknya mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berhati-hati dengan tidak menambah impor dan meningkatkan hasil produksi dalam negeri, yang disampaikan dalam rapat kerja Kementerian Pertanian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Kementerian Perdagangan.

Maka KTNA pun berharap pemerintah lebih mengantisipasi permasalahan yang akan muncul jika kebijakan impor tetap berjalan, terutama pada saat panen raya komoditas padi, agar hasil panen lebih optimal untuk mencukupi pangan nasional.

"Mengingat impor akan berdampak pada penurunan harga jual hasil panen padi petani, serta membuat mental petani akan tertekan karena merasa kurang dihargai jerih payahnya selama ini," pungkas Yadi.

https://money.kompas.com/read/2021/03/08/161131426/pemerintah-didesak-kaji-ulang-kebijakan-impor-beras-1-juta-ton

Terkini Lainnya

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke