Riza menyebutkan, pembangunan TSL Ausmelt Furnace telah mencapai 44 persen pada Februari 2021. Proyek yang melibatkan PT Wijaya Karya (Wika) Tbk dan Outotec Pty Ltd itu dibangun di kawasan Unit Metalurgi Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung.
"Progress project TSL Ausmelt Furnance sudah 44 persen sampai dengan Februari. Ini melebihi dari rencana 40 persen. Melihat kondisi ini kami optimis dan kemungkinan comissioning bisa dilaksanakan pada Januari 2022," ujar Riza di Pangkalpinang, Selasa (9/3/2021).
Menurut Riza, sesuai rencana proyek TSL Ausmelt Furnace ini ditargetkan selesai pada Januari 2022 mendatang. Namun, melihat progress ini, pihaknya optimis proyek senilai Rp 1,2 triliun ini bisa dirampungkan tahun ini.
“Kalau berdasarkan kontrak, project bersama Wika ini berlangsung selama 24 bulan yang dimulai Januari 2020 lalu. Namun, sesuai dengan progress ini kami optimis di Desember 2021 ini bisa selesai,” kata dia.
Sembari menyiapkan infrastruktur, PT Timah juga telah mulai menyiapkan sumber daya manusia andal yang akan dilatih selama satu tahun untuk mengoperasikan TSL Ausmelt Furnace.
Menurut Riza, teknologi TSL Ausmelt merupakan babak baru transformasi teknologi dalam pengolahan timah.
Ia menilai teknologi ausmelt dapat menekan biaya produksi. Pasalnya TSL Ausemelt memilki banyak keunggulan. Mulai efisiensi biaya pokok produksi, proses peleburan lebih baik dan waktu lebih singkat.
Selain itu, lantaran digunakan secara otomatisasi dengan proses control system, teknologi TSL Ausmelt dinilai lebih ramah lingkungan.
TSL Ausmelt Furnace ini mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar (minimum) 40 persen Sn, dengan kapasitas 40.000 ton crude tin per tahun atau 35.000 ton ingot per tahun.
https://money.kompas.com/read/2021/03/09/123119426/pt-timah-prediksi-proyek-smelter-rp-12-triliun-rampung-akhir-2021