Perencana Keuangan Finansialku Harryka Joddy, CFP® mengatakan, menjalani peran ayah dan suami yang baik di dalam rumah tangga memang tidaklah mudah.
Dengan mengambil keputusan siap menikah dan berkeluarga, berarti siap juga untuk mengemban amanah menjadi pemimpin dalam keluarga.
“Ayah harus bisa memenuhi kebutuhan keluarganya untuk anak dan istri,” ujarnya.
Lalu, peran apa saja yang harus Ayah lakukan dalam keluarga? Berikut penjelasannya menurut Joddy.
1. Pencari nafkah
Kita semua harus akui bahwa memang peran pertama bagi seorang ayah dalam keluarga adalah pencari nafkah.
“Seorang ayah harus berusaha keras agar perahu rumah tangganya bisa berjalan semulus mungkin dengan minim gangguan keuangan,” kata Joddy.
Meski begitu, masih hal wajar jika istri juga bekerja untuk bisa menambah penghasilan keluarga.
Selama hal tersebut saling dikomunikasikan terlebih dahulu bersama pasangan, tentu keharmonisan dan kesejateraan dalam keluarga akan tetap stabil.
2. Pengatur keuangan keluarga
Meski ibu adalah bendahara keluarga, namun penting pula ayah menjadi pengatur keuangan keluarga.
Joddy menyebutkan, ayah harus paham tentang alur pemasukkan dan pengeluaran keluarga tiap bulannya.
“Ayah memiliki wewenang dalam mengelola pengeluaran keluarga,” ungkapnya.
Ayah yang baik, tentu harus memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi terhadap instrumen-instrumen keuangan yang bisa digunakan, agar tujuan keuangan keluarga tercapai.
Menurut Joddy, untuk mewujudkan perencanaan keuangan keluarga, maka hal penting yang haru dilakukan, yaitu bangun komunikasi dengan istri.
Cobalah untuk saling jujur dan bertukar pandangan akan evaluasi dan tujuan keuangan. Karena dengan ini, pasangan bisa menyamakan persepsi dan mindset tentang makna uang.
Luangkan waktu khusus bersama untuk saling berbincang secara santai, tanpa ada rasa emosi terhadap uang.
3. Pengambil keputusan keuangan
Meski komunikasi dua arah harus terus jalan, namun tetap putusan akhir haruslah ayah yang menentukan. Karena, bagaimanapun ayah adalah pemimpin keluarga.
Agar keputusan keuangan seorang ayah tepat sebut Joddy, seorang ayah harus memiliki edukasi keuangan yang mumpuni.
“Ayah harus paham piramida perencanaan keuangan, seperti besaran cashflow, porsi cicilan utang, jumlah dana darurat, proteksi keluarga, hingga investasi,” jelasnya.
Dalam bahtera keluarga, tentunya akan selalu ada masalah kebutuhan setiap bulan berbeda dari bulan sebelumnya.
Bisa jadi tujuan keuangan keluarga terhenti sejenak, karena ada kebutuhan darurat dan harus menggunakan tabungan lainnya.
Bahkan, bisa jadi ada kalanya tidak dapat menabung karena pemasukkan yang pas-pasan atau pengeluaran yang banyak.
Kejadian-kejadian tersebut, akan menjadi sebuah tantangan yang harus diselesaikan oleh Ayah dengan keputusan yang sangat bijak.
Untuk menyiasati permasalahan tersebut, Joddy mengungkapkan bahwa ada beberapa ide yang solutif untuk ayah.
Misalnya, menaruh tulisan tujuan keuangan keluarga di tempat-tempat yang mudah diakses dan gampang terlihat oleh anak atau istri, seperti di meja kerja, tembok kamar, ditempel di depan lemari es, atau lainnya.
Tentu saja, langkah ini bisa memotivasi Ayah dan keluarga untuk saling membantu mengejar tujuan keuangan.
“Jangan lupa untuk membuat evaluasi atas realisasi penggunaan cashflow di setiap akhir bulan,” tutupnya. (Retna Gemilang)
Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com
https://money.kompas.com/read/2021/03/15/060700926/peran-ayah-dalam-keuangan-keluarga