Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Japfa Terbitkan Obligasi Berkelanjutan Senilai Rp 5 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), menerbitkan Senior Fixed Rate Sustainability-Linked Bond (SLB) sebesar 350 juta dollar AS atau Rp 5,04 triliun (Kurs Rp 14.400 per dollar AS).

Penerbitan SLB ini mendapatkan peringkat BB- dari Standard & Poor’s dan BB- oleh Fitch.

Koordinator Global Bersama dan Penasihat Penyusunan Obligasi terkait Keberlanjutan adalah Credit Suisse dan DBS Bank Ltd.

Penerbitan obligasi perusahaan agri food ini akan memiliki tingkat kupon 5,37 persen per tahun, selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2026.

SLB ini dicatatkan di Bursa Efek Singapura (SGX) dan merupakan obligasi pertama dalam mata uang dollar AS berwawasan lingkungan di industri agri-food, sekaligus pertama kalinya dari Asia Tenggara.

Tan Yong Nang, Direktur JAPFA, menyatakan SLB ini merupakan obligasi ketiga yang dikeluarkan JPFA.

Ia menambahkan, selama ini obligasi yang dikeluarkan mendapat respon positif dari pelaku pasar keuangan global.

Hal ini, menurut dia, merupakan pengakuan akan metode keuangan yang kami lakukan dengan bijak dan berhati-hati.

“Di tengah kodisi pandemi Covid-19, perseroan selalu menjaga keseimbangan dalam pengelolaan tingkat hutang dan pengeluaran biaya modal secara efisien, serta kemampuan kami untuk terus memberikan hasil usaha yang baik. SLB adalah katalis tambahan untuk mencapai target keberlanjutan kami dan kesempatan bagi investor dan stakeholder untuk bermitra dengan kami dalam rangka mendorong perubahan berkelanjutan,” kata Tan dalam siaran pers, Rabu (17/3/2021).

Tan mengatakan, hasil dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk membayar kembali Obligasi senilai 250 juta dollar AS yang jatuh tempo pada tahun 2022, dan juga untuk keperluan operasional perusahaan, seperti belanja modal, modal kerja dan pembiayaan kembali hutang.

SLB memprioritaskan Key Performance Indicator (KPI) berwawasan lingkungan yang terkait dengan Target Kinerja Berkelanjutan (Sustainability Performance Target/SPT) untuk meminimalisir dampak pencemaran air dari limbah cair yang tidak diolah, dengan mengurangi potensi eutrofikasi melalui pengelolaan, pengolahan dan/atau daur ulang serta pemanfaatan limbah yang pada akhirnya dapat meningkatkan sirkulasi dan efisiensi air.

Adapun penetapan Target Kinerja Berkelanjutan (SPT), selama 3 tahun 9 bulan sejak diterbitkannya SLB, JPFA akan membangun 8 fasilitas daur ulang air (dari 15 Rumah Pemotongan Hewan Unggas/RPHU), dan 1 fasilitas daur ulang air di lokasi penetasan pada unit pembibitan unggas.

Pencapaian SPT akan divalidasi dengan sertifikasi penyelesaian pembangunan fasilitas daur ulang tersebut oleh kontraktor bangunan.

Para investor SLB berhak menerima tambahan kupon sebesar 0,25 persen per tahun jika SPT tersebut tidak terpenuhi.

Tambahan kupon berlaku untuk sisa periode bunga. Jika SPT terpenuhi, maka tidak akan ada tambahan kupon.

“JAPFA akan menunjuk pihak eksternal yang memenuhi syarat untuk melakukan verifikasi kinerja terhadap KPI setidaknya setahun sekali, dan akan mengumumkan perkembangan dari KPI dan SPT dalam Laporan Keberlanjutan Tahunan, yang akan diunggah pada website resmi perusahaan,” jelas dia.

https://money.kompas.com/read/2021/03/17/132456626/japfa-terbitkan-obligasi-berkelanjutan-senilai-rp-5-triliun

Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke