Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mulai 25 Maret, 10 Stasiun KRL Ini Tak Layani Tiket Harian Berjaminan

Stasiun yang dimaksud adalah Stasiun Jakarta Kota, Bekasi, Kranji, Bojonggede, Citayam, Depok, Depok Baru, Parung Panjang, Tanah Abang, dan Stasiun Angke.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan, stasiun-stasiun tersebut menjadi Stasiun Khusus Uang Elektronik. Artinya stasiun hanya melayani transaksi pembayaran tiket perjalanan KRL melalui Kartu Multi Trip (KMT) atau Kartu Uang Elektronik Bank mulai Kamis, 25 Maret 2021 mendatang.

Ia menegaskan, sebelum resmi diberlakukan, KAI Commuter akan terus melakukan sosialisasi secara konsisten baik melalui petugas di lapangan maupun melalui media sosial @commuterline.

“Bagi pengguna Tiket Harian Berjaminan Pergi Pulang (THB PP) tetap dapat keluar (tap out) di sepuluh stasiun ini dan kemudian naik KRL kembali (tap in) di stasiun tersebut, asalkan sesuai dengan relasi stasiun pergi-pulangnya,” ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (18/3/2021).

Sedangkan bagi pengguna THB sekali perjalanan hanya dapat keluar (tap out), tetapi tidak bisa melakukan refund THB di stasiun-stasiun tersebut.

“KAI Commuter berharap para pengguna dapat menyesuaikan kebijakan baru ini,” ungkap Anne Purba.

Ia mengatakan, pemberlakuan Stasiun Khusus Uang Elektronik ini, juga bisa meningkatkan pelayanan kepada para pengguna KRL dan mengurangi antrea di stasiun.


Para pengguna tidak perlu antre di loket setiap akan naik KRL untuk membeli atau mengisi ulang THB maupun antre melakukan refund uang jaminan setelah menggunakan KRL. Dengan demikian, dua proses antrean tersebut dapat dimininalisir.

“Para penggunaan KMT juga memiliki kelebihan lainnya dalam transaksi pembayaran tiket KRL, seperti kemudahan memperoleh KMT di seluruh stasiun dengan harga Rp 30.000, sudah termasuk saldo Rp 10.000, serta pengguna KMT juga bisa melakukan cek saldo dengan menggunakan aplikasi KRL Access,” paparnya.

KAI Commuter mencatat rata-rata volume pengguna KRL perharinya pada bulan Januari 2021 di sejumlah stasiun, seperti Stasiun Jakarta Kota, Bekasi, Kranji, Bojonggede, Citayam, Depok, Depok Baru, Parung Panjang, Tanah Abang, serta Stasiun Angke mencapai 95.901 orang.

Sedangkan rata-rata volume pengguna KRL perharinya di sepuluh stasiun tersebut pada bulan Februari 2021 naik sejumlah 8 persen dengan jumlah sebanyak 103.653 orang. Artinya, ada peningkatan volume pengguna KRL.

Sejalan dengan itu, prosentase penggunaan uang elektronik di stasiun-stasiun tersebut yaitu sebanyak 77,1% dari seluruh transaksi pembayaran tiket KRL. Hal ini menjadi pertimbangan pemberlakuan kebijakan baru di 10 stasiun tersebut.

KAI Commuter sebelumnya juga telah memberlakukan 9 Stasiun Khusus Uang Elektronik yang khusus melayani transaksi pembayaran tiket perjalanan KRL melalui KMT atau Kartu Uang Elektronik Bank pada setiap harinya.

Dalam pemberlakuan 9 Stasiun Khusus Uang Elektronik ini berdampak positif dalam pelayanan kepada para pengguna KRL.

“Salah satu dampak positifnya yaitu berkurangnya antrean di loket penjualanan tiket, karena harus mengantre untuk membeli tiket setiap akan naik KRL. Hal ini juga mengubah kebiasaan para pengguna KRL yang selalu antre di loket untuk membeli tiket saat akan naik KRL,” tandasnya.

Dengan transaksi pembayaran tiket menggunakan uang elektronik ini, para pengguna KRL hanya perlu mengantre jika ada penyekatan untuk naik KRL bila situasi stasiun sudah ramai.

Penyekatan ini dilakukan untuk menjaga jumlah pengguna di dalam KRL agar tidak melebihi 74 orang tiap kereta serta upaya dalam memaksimalkan jaga jarak aman di dalam KRL.

“Dengan menggunakan pilihan transaksi non tunai tersebut setidaknya para pengguna tidak perlu antre di loket setiap akan naik KRL untuk membeli atau mengisi ulang THB maupun antre melakukan refund uang jaminan setelah menggunakan KRL,” bebernya.

https://money.kompas.com/read/2021/03/18/180338526/mulai-25-maret-10-stasiun-krl-ini-tak-layani-tiket-harian-berjaminan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke