Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN WISATA KOMPASIANA] Mencari Medusa di Istana Bawah Tanah di Istanbul | "Michelin Star", Status Impian Dunia Resto

KOMPASIANA---Kawasan Sultan Ahmet memang penuh dengan permata dan ikon wisata kota Istanbul.

Di sana, tidak saja bisa mengagumi keindahan Blue Mosque dan Aya Sofia, tetapi ada juga Yerebatan Sarnici atau lebih dikenal dengan Basilica Cistern.

Menurut informasi, bangunan ini dulunya merupakan tempat penyimpanan air untuk kawasan istana Byzantium yang dibangun pada masa Kaisar Konstantin dan diperluas pada masa Justinianus.

Sebelum dijadikan tempat cadangan air bersih untuk istana, bangunan ini berfungsi sebagai tempat pertemuan dan pusat kesenian seluas dua lapangan bola.

Akan tetapi, yang menjadi daya tarik Yerebatan Sarnici adalah Ukiran Medusa terbalik yang ada di salah satu tiang marmer.

Selain mengenai destinasi keindahan di Istanbul ada juga wisata air Kalimas di Surabaya serta ulasan mengenai Michelin Star.

Berikut 3 konten menarik dan populer kategori Wisata di Kompasiana:

1. Mencari Medusa di Istana Bawah Tanah di Istanbul

Kompasianer Taufik Uieks mengajak kita mengunjungi Kota Istanbul, Turki. Di sana, ia mengajak mencari Medusa di bawah tanah di Istanbul.

Dengan mengikuti petunjuk jalan wisata bertuliskan "Yerbatan Sarnici, ia beserta rombongannya sampai ke pintu masuk bangunan yang terlihat seakan-akan tenggelam, yang di depannya terlihat plang menjelaskan sejarah singkatnya dalam Bahasa Turki.

Setelah membeli tiket, ia memasuki basilika atau kadang juga disebut sebagai istana bawah tanah.

Deretan tiang-tiang besar model Yunani menyambut di dalam gedung ini. Sementara lantai bangunan selalu digenangi air sehingga wisatawan harus berjalan di platform yang dibuat khusus.

Yang menjadi daya tarik Yerebatan Sarnici adalah ukiran Medusa terbalik yang ada di salah satu tiang marmer itu. (Baca selengkapnya)

2. Ketika Kalimas Disulap Menjadi Wisata Air, Keren Banget!

Lain dulu lain sekarang, roda sejarah terus berputar. Kalimas yang sekarang sudah jauh berbeda dengan ketika di zaman Belanda atau masa-masa sebelumnya.

Akibat pemekaran kota dan perluasan pemukiman penduduk, Kalimas yang dulu menjadi sempit dan kurang terawat.

Belakangan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerja keras merevitalisasi kembali Kalimas agar selain terlihat lebih bersih juga turut memercantik Kota Surabaya. Sasaran dipusatkan di sepanjang Sungai Ketabang Kali hingga Kali Genteng (Gedung Siola).

Warga Surabaya dan sekitarnya kini dapat naik perahu bermotor (speed boat) dengan dua pilihan rute, yaitu jalur pendek dan jalur panjang.

Sementara pangkalan (dermaga) perahunya berada di Taman Prestasi, Jalan Ketabang Kali No. 6 Surabaya. (Baca selengkapnya)

3. "Michelin Star", Status Impian Dunia Resto

Tahukah Anda, bisnis restoran kelas atas memiliki sistem pemeringkat yang disebut sebagai Michelin Star?

Michelin Star adalah sistem pemeringkat khusus restoran yang dikembangkan dan digunakan 'Michelin Guide' untuk menilai restoran berdasarkan kualitasnya.

Menariknya, Michelin sendiri adalah sebuah pabrikan ban mobil terkenal yang berasal dari kota Clermont-Ferrand, Prancis.

Selain itu, Michelin juga menerbitkan buku-buku panduan ke berbagai negara lainnya. (Baca selengkapnya) (IBS)

https://money.kompas.com/read/2021/03/19/210900926/-tren-wisata-kompasiana-mencari-medusa-di-istana-bawah-tanah-di-istanbul

Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke