Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Ditutup pada Level Rp 14.407 Per Dollar AS

Melansir Bloomberg, kurs rupiah tersebut naik tipis dibandingkan penutupan pekan lalu yang berada di level Rp 14.408 per dollar AS.

Direktur TFRX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, relatif stagnannya rupiah hari ini terdorong oleh indeks dollar AS yang bergerak menguat. Di samping itu, imbal hasil Treasury AS 10 tahun juga melaju mendekati level tertinggi.

“Lelang Treasury AS untuk utang dua, lima, dan tujuh tahun di akhir pekan ini juga berada dalam radar investor. Bank-bank besar AS juga melanjutkan memegang lapisan tambahan modal penyerap kerugian terhadap Departemen Keuangan AS dan deposito bank sentral mulai April dan seterusnya,” kata Ibrahim dalam siaran pers.

Hal ini terjadi setelah Federal Reserve menolak untuk memperpanjang aturan pelonggarkan rasio leverage tambahan untuk bank selama pandemi pada Jumat pekan lalu.

Aturan ini mengizinkan bank untuk menahan modal lebih sedikit terhadap Treasury AS dan kepemilikan lainnya diterapkan untuk menenangkan pasar obligasi selama krisis dan mendorong bank untuk memberikan pinjaman.

Gubernur The Fed Jerome Powell menegaskan, akan terus memberikan bantuan selama dibutuhkan dengan pemulihan yang saat ini masih jauh dari selesai. Dia menambahkan, AS akan menarik diri dari krisis Covid-19 lebih kuat dan lebih baik.

https://money.kompas.com/read/2021/03/22/160942426/rupiah-ditutup-pada-level-rp-14407-per-dollar-as

Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke