Melansir Bloomberg, kurs rupiah tersebut naik tipis dibandingkan penutupan pekan lalu yang berada di level Rp 14.408 per dollar AS.
Direktur TFRX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, relatif stagnannya rupiah hari ini terdorong oleh indeks dollar AS yang bergerak menguat. Di samping itu, imbal hasil Treasury AS 10 tahun juga melaju mendekati level tertinggi.
“Lelang Treasury AS untuk utang dua, lima, dan tujuh tahun di akhir pekan ini juga berada dalam radar investor. Bank-bank besar AS juga melanjutkan memegang lapisan tambahan modal penyerap kerugian terhadap Departemen Keuangan AS dan deposito bank sentral mulai April dan seterusnya,” kata Ibrahim dalam siaran pers.
Hal ini terjadi setelah Federal Reserve menolak untuk memperpanjang aturan pelonggarkan rasio leverage tambahan untuk bank selama pandemi pada Jumat pekan lalu.
Aturan ini mengizinkan bank untuk menahan modal lebih sedikit terhadap Treasury AS dan kepemilikan lainnya diterapkan untuk menenangkan pasar obligasi selama krisis dan mendorong bank untuk memberikan pinjaman.
Gubernur The Fed Jerome Powell menegaskan, akan terus memberikan bantuan selama dibutuhkan dengan pemulihan yang saat ini masih jauh dari selesai. Dia menambahkan, AS akan menarik diri dari krisis Covid-19 lebih kuat dan lebih baik.
https://money.kompas.com/read/2021/03/22/160942426/rupiah-ditutup-pada-level-rp-14407-per-dollar-as