Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Program Biogas Rumah Masih Terkendala Pendanaan

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan, sejak diluncurkan pemerintah pada 2009, program Biru memang menghadapi berbagai tantangan yang berbeda di setiap wilayahnya.

Namun, pendanaan pelaksanaan program Biru dinilai menjadi masalah utama yang dihadapi oleh berbagai wilayah.

"(Tantangan) yang saya lihat sekarang mekanisme pendanaan. Mekanisme pendanaan harus dicari cara paling optimal," katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (23/3/2021).

Dadan menjelaskan, semula pemerintah melakukan pembiayaan program Biru yang 100 persen berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Namun, hasil pembangunan sistem pengolahan biogas tidak memiliki waktu operasional yang lama dengan pembiayaan berasal dari APBN.

Sementara sistem biogas yang dibangun dari pendanaan mandiri atau pribadi dinilai lebih tahan lama operasionalnya.

"Tapi kalau dibangun sendiri oleh masyarakat anggarannya terbatas. Titik keseimbangannya harus dicari," tutur Dadan.

Terkait dengan dasar pembangunan sistem biogas sendiri, Dadan memastikan, saat ini telah berjalan dengan lancar.

Dilansir dari website Biru.or.id, sampai saat ini program Biru telah menjangkau 12 provinsi, dengan 119.266 orang merasakan manfaatnya.

Kemudian, dari jumlah penerima tersebut juga terjadi pengurangan emisi sebesar 370.000 ton karbon dioksida.

https://money.kompas.com/read/2021/03/23/170357426/program-biogas-rumah-masih-terkendala-pendanaan

Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat Sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat Sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke