Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN KARIER KOMPASIANA] Menyiasati Lolos Seleksi Kerja | Plus-Minus Masuk Kerja via "Orang Dalam" | Pekerjaan Menjanjikan Industri Jasa Keuangan

KOMPASIANA---Bagi para fresh graduate atau mereka yang sedang mencari pekerjaan, tentu masih bingung bagaimana cara menghadapi agar lolos tes kerja.

Karena, setiap perusahaan punya cara yang berbeda dalam menyeleksi calon karyawan barunya.

Meski tidak ada kaitannya dengan tahapan tes kerja, tapi membangun relasi yang luas jadi amat penting untuk dikuasi. Semakin banyak relasi, semakin besar juga peluang mendapatkan pekerjaan.

Akan tetapi, bukan sekadar menegur sapa, membangun relasi yang baik bisa dimulai dari bagaimana cara kita berkomunikasi dengan orang lain.

Sebab, mungkin saja banyak manajer perekrutan mencari karyawan baru dari orang yang dikenal; dari rekomendasi orang-orang, sebelum akhirnya beriklan.

1. Bukan Lulusan Kampus Ternama, Bagaimana Menyiasati Lolos Seleksi Kerja?

Persaingan dalam dunia pencari kerja sangatlah berat dan ketat. Apalagi jumlah lapangan kerja tidak berbanding lurus dengan yang membutuhkannya.

Ketatnya persaingan dan banyaknya tahap seleksi, tulis Kompasianer Indra Mahardika, membuat hanya kandidat terbaik yang akan diterima.

Akan tetapi, tidak sedikit mereka yang gagal, seperti Kompasianer Indra Mahardika berpikir, benarkah asal kampus ikut menentukan peserta lolos seleksi kerja?

"Saya sangat sering menemukan lowongan pekerjaan yang mencantumkan syarat berasal dari kampus ternama," tulisnya.

Namun, ada hal lain yang meningkatkan "nilai jual" agar bisa diterima kerja adalah perbanyak pengalaman magang, misalnya. (Baca selengkapnya)

2. Berikut Plus Minus Masuk Kerja Melalui Koneksi "Orang Dalam"

Ketika dalam situasi tanya-jawab kepada pelamar kerja, Kompasianer Seto Wicaksono mendapat pertanyaan yang cukup mengagetkan: di sini kalau nggak punya 'orang dalam', masuknya susah, ya, Mas?

Sebagai orang yang merepresentasikan perusahaannya, Kompasianer Seto Wicaksono mesti merspon pertanyaan pelamar tersebut. Bahwa semua kandidat yang melamar diproses secara adil tanpa memihak siapa pun.

Ada satu sisi menguntungkan bila pelamar kerja bisa lolos dan bekerja melalui koneksi "orang dalam" tadi seperti menempati suatu posisi di perusahaan, tanpa mengikuti proses yang sudah ditentukan.

Namun, pada sisi lainnya justru tidaka dianggap sama sekali karena proses awalnya tadi.

"Sewaktu punya prestasi, meski dengan usaha dan jerih payah sendiri, dianggap karena ada bawaan orang dalam," tulis Kompasianer Seto Wicaksono. (Baca selengkapnya)

3. Pekerjaan yang Menjanjikan di Industri Jasa Keuangan

Pada dasarnya industri jasa keuangan berkaitan dengan tata kelola keuangan masyarakat.

Para pelaku industri ini, tulis Kompasianer Andry Natawijaya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan atau investasi dengan berbagai tujuan.

Kemudian ada juga yang memiliki fungsi menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman atau berupa media penyaluran lainnya.

Oleh karena itu, nampaknya pada masa seperti sekarang berkarier di industri jasa keuangan bisa dibilang sangat menjanjikan.

"Karena model bisnis di industri ini terus berkembang, sehingga kebutuhan tenaga kerja seiring waktu tetap dibutuhkan," lanjut Kompasianer Andry Natawijaya, menjelaskan. (Baca selengkapnya)

***

Jika ingin membaca dan/atau menulis konten-konten seputar dunia pekerjaan di Kompasiana silakan buka laman: Gaya Hidup - Karir.

https://money.kompas.com/read/2021/03/24/191900226/-tren-karier-kompasiana-menyiasati-lolos-seleksi-kerja-plus-minus-masuk-kerja

Terkini Lainnya

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke