JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah global ditutup menurun pada sesi perdagangan Kamis (25/3/2021) waktu setempat.
Tertutupnya Terusan Suez hingga diterapkannya lockdown di berbagai negara menjadi pemicu pelemahan harga minyak mentah.
Dilansir dari OilPrice, Jumat (26/3/2021), harga minyak mentah acuan Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI), ditutup menurun 2,8 dollar AS per barrel ke level 58,88 dollar AS per barrel.
Angka ini setara dengan penurunan 4,58 persen dibanding hari sebelumnya.
Penurunan juga dialami harga minyak mentah acuan global, Brent, yang ditutup melemah 2,48 dollar AS per barrel atau 3,85 persen, ke level 61,93 dollar AS per barrel.
Meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di sebagian negara Eropa membuat pemerintah di negara tersebut memutuskan untuk kembali menerapkan lockdown.
Ini pun langsung membuat para investor merasa khawatir.
Polandia menjadi salah satu negara Eropa yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan.
Pemerintah Polandia pun mengambil langkah lockdown secara besar-besaran selama dua pekan.
Selain itu, Perancis pun akan melakukan langkah yang sama seperti Polandia mulai Minggu (28/3/2021).
Bukan hanya kedua negara tersebut, Jerman pun tengah menggodok rencana pembatasan pergerakan secara masif untuk jangka waktu 5 hari.
Lockdown yang diterapkan berbagai negara Eropa diyakini akan membuat permintaan minyak merosot, sehingga para investor merasa lebih khawatir dibandingkan macetnya Terusan Suez pada Rabu (24/3/2021).
Kedua hal tersebut pun akan dibahas dalam pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang akan terlaksana pada 1 April 2021.
Meskipun OPEC diyakini masih akan memperpanjang pemangkasan produksi, sejumlah analis meyakini organisasi itu akan mengeluarkan strategi baru untuk menjaga harga minyak di pasar global.
https://money.kompas.com/read/2021/03/26/094859226/harga-minyak-mentah-anjlok-ke-level-di-bawah-60-dollar-as-per-barrel