Hal itu disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI tahun 2020, Senin, (29/3/2021).
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar menyebut, BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,28 triliun pada tahun 2020. Artinya, dividen yang dibagikan berkisar Rp 820,1 miliar.
"Dengan memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah yang sebesar 60 persen, maka BNI akan menyetorkan dividen sebanyak Rp 492,58 miliar ke rekening kas umum negara," kata Royke dalam konferensi pers RUPST secara virtual, Senin (29/3/2021).
Adapun dividen bagian publik atas kepemilikan 40 persen saham senilai Rp 327,52 miliar akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan kepemilikannya masing-masing.
Direksi Perseroan dengan hak substitusi akan menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tahun buku 2020 sesuai dengan ketentuan.
"Sedangkan, sebanyak 75 persen dari laba bersih tahun lalu atau senilai Rp 2,46 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan," ucap Royke.
Sebagai informasi, perolehan laba BNI pada tahun 2020 terkontraksi hingga 78 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 15,38 triliun.
Penurunan laba disebabkan oleh menyusutnya pendapatan bunga dan pemupukan pencadangan perseroan guna meminimalisir risiko kredit. Tercatat pendapatan bunga BNI -4 persen (yoy) seiring dengan pemberian program restrukturisasi kredit.
Dari sisi kredit, perseroan menyalurkan kredit sebesar Rp 586,2 triliun sepanjang 2020. Kredit tersebut tumbuh 5,3 persen (yoy).
Secara rinci, penyaluran kredit di segmen korporasi meningkat 7,4 persen (yoy) menjadi Rp 309,7 triliun, kredit kepada segmen bisnis kecil tumbuh sebesar 12,3 persen (yoy) menjadi Rp 84,8 triliun, dan kredit konsumer masih tumbuh 4,7 persen (yoy) menjadi Rp 89,9 triliun.
https://money.kompas.com/read/2021/03/29/172052226/siap-siap-bni-bagi-dividen-rp-8201-miliar-tahun-ini