Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Emas Bisa Tembus Rp 1,4 Juta Tahun Ini, Kapan Waktunya Beli?

Adapun hari ini, Rabu (31/3/2021), harga emas antam turun Rp 8.000 ke level Rp 903.000 per gram. Harga itu menurun dibanding bulan September-Oktober tahun lalu.

Lantas, apakah sekarang waktu yang tepat untuk membeli emas?

Satria menyebut, emas tetap diperlukan untuk mendiversifikasi portofolio aset. Jadi, tidak ada salahnya membeli emas saat ini mengingat harganya terus menurun.

"Kalau portofolio emas masih sedikit, saya anjurkan ini adalah momen yang sangat pas walaupun tidak perlu banyak-banyak (membeli emas)," kata Satria dalam Live Instagram Bahana Sekuritas, Rabu (31/3/2021).

Satria juga memproyeksi, harga emas bakal mengalami koreksi lanjutan dalam jangka pendek mengingat inflasi masih rendah. Di sisi lain, suku bunga obligasi terus merangkak naik yang membuat real yield makin menurun.

Sebagai informasi, real yield adalah imbal hasil obligasi dikurangi inflasi. Saat real yield menurun, harga emas cenderung menurun. Namun saat inflasi melampaui tingkat suku bunga (negative real yield), maka harga emas akan menguat.

"Apakah emas akan tertekan? Iya, masih (tertekan). Karena tren suku bunga masih naik. Tapi kalau inflasi mulai naik, baru harga emas naik. Saya sendiri masih lihat ada penurunan harga emas dalam jangka pendek," ucap dia.

Lebih lanjut Satria berujar, akan ada kenaikan inflasi pada tahun 2021 menyusul gencarnya vaksinasi yang dilakukan. Hal inilah yang membuat harga emas diproyeksi naik pada akhir tahun 2021.

Harga emas dunia juga diproyeksi mencapai 2.700 dollar per troy ons dari 1.600 dollar AS per troy ons saat ini. Kenaikan harga emas pada akhir tahun mampu mencapai 50 persen hingga 60 persen.

"(Harga emas) masih akan naik karena koreksi sudah cukup dalam. Saya perkirakan 1 gram emas Antam sekarang Rp 900.000-an per gram, di akhir tahun bisa Rp 1,3 juta - Rp 1,4 juta per gram," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2021/03/31/140600426/harga-emas-bisa-tembus-rp-1-4-juta-tahun-ini-kapan-waktunya-beli-

Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke