Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sentimen Eksternal Seret Rupiah Melemah Sore Ini

Melansir Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp 14.525 per dollar AS atau melemah 45 poin atau 0,31 persen dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.480 per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah terjdai karena sentimen eksteral yakni penguatan dollar AS menguat terhadap mata uang utama, dan kenaikan imbal hasil Treasury AS 10 tahun.

“Percepatan vaksinasi AS dan rencana paket stimulus utama memicu ekspektasi inflasi dan meningkatkan imbal hasil obligasi,” kata Ibrahim dalam siaran pers.

Imbal hasil Treasury AS 10 tahun naik ke level tertinggi dalam 14 bulan, naik 0,7 bps menjadi 2,33 perse, disusul sikap dovish The Fed meningkatkan kekhawatiran inflasi.

Di sisi lain, investor masih menantikan rilis data ekonomi, seperti perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada 2021 dan 2022 dari Dana Moneter Internasional.

Investor juga menunggu laporan data ketenagakerjaan AS untuk bulan Maret, termasuk non-farm payrolls.

Dari domestik, ekspektasi kekhawatiran inflasi AS berdampak terhadap perekonomian negara-negara berkembang salah satunya Indonesia.

Bank Indonesia sampai saat ini terus membantu dan mengendalikan gejolak mata uang rupiah akibat pandemi Covid-19.

Di sisi lain, pelemahan rupiah terjadi karena tingginya permintaan valuta asing (valas) korporasi jelang akhir kuartal, karena ada kewajiban pembayaran dividen, utang jatuh tempo, dan sebagainya.

“Rupiah jadi banyak dilepas untuk ditukar dengan valas, utamanya dollar AS. Faktor musiman ini yang membuat rupiah melemah,” jelas dia.

https://money.kompas.com/read/2021/03/31/155534026/sentimen-eksternal-seret-rupiah-melemah-sore-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke