Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan, inflasi yang terjadi di bulan Maret didorong oleh kenaikan harga makanan, minuman, dan sembako yang memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,1 persen.
"Sementara transportasi, perawatan pribadi, ini menahan inflasi kita dengan memberikan andil 0,03 persen dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,01 persen," ujar Setianto ketika memberikan keterangan pers secara virtual, Kamis (1/4/2021).
Setianto menjelaskan, dengan angka inflasi Maret tersebut, maka tingkat inflasi tahun kalender dari Januari ke Maret 2021 sebesar 0,44 persen. Sedangkan inflasi dari tahun ke tahun, atau Maret 2021 terhadap Maret 2020 sebesar 1,37 persen.
Ia mengatakan, data inflasi tersebut dikupulkan dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK).
"Dengan 58 kota mengalami inflasi dan 32 kota deflasi," jelas Setianto.
Untuk kota yang mengalami inflasi tertinggi yakni Jayapura 1,07 persen sementara inflasi terendah di Tangerang dan Banjarmasin masing-masing sebesar 0,01 persen.
Sementara dari 32 kota yang mengalami deflasi, yang tertinggi terjadi di Baubau dengan deflasi sebesar -0,99 persen.
"Yang terendah deflasi di Palopo -0,01 persen," ujar Setianto.
https://money.kompas.com/read/2021/04/01/113858226/inflasi-maret-008-persen-lebih-rendah-dari-februari