Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konsumsi dan Investasi Masih Rendah, BI: Ini Menyebabkan "Lingkaran Setan"

JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak dari pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari 1 tahun terhadap perekonomian nasional masih dirasakan sampai saat ini.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, pandemi masih menjadi penghambat di salah satu indikator perekonomian nasional, yaitu konsumsi rumah tangga.

Menurut dia, masyarakat kelas menengah ke atas masih memiliki kecenderungan untuk menahan pengeluaran, dan lebih fokus menyimpan uangnya.

"Dari sisi rumah tangga khususnya yang dari menengah atas, mereka masih nahan konsumsinya, hanya untuk kebutuhan dasar," kata Destry dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (1/4/2021).

Hal tersebut kemudian berimplikasi terhadap indikator perekonomian lainnya, yakni pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investas.

Destry menyebutkan, rendahnya permintaan dari masyarakat membuat koporasi tidak berkeinginan untuk melakukan investasi.

"Ini yang akhirnya menyebabkan semacam lingkaran setan yang tidak berhenti," ujarnya.

Oleh karenanya, Destry menilai, perlu adanya kebijakan yang mampu mendongkrak daya beli masyarakat di tengah ancaman virus corona yang masih sangat nyata.

BI pun terus melakukan berbagai kebijakan moneter, seperti penurunan suku bunga acuan guna menggerakan kembali perekonomian RI.

"Ini yang kita harapkan bisa menstimulate pertumbuhan ekonomi, karena cost of fund menjadi murah, biaya bunga menjadi murah," ucap dia.

Sebagai informasi, saat ini suku bunga acuan BI 7 day repo rate reverse berada di level 3,5 persen, terendah sepanjang sejarah.

https://money.kompas.com/read/2021/04/01/184941126/konsumsi-dan-investasi-masih-rendah-bi-ini-menyebabkan-lingkaran-setan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke