Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2,1 Juta Ton Pupuk Subsidi Disiapkan untuk 6 Minggu ke Depan

GRESIK, KOMPAS.com - Guna memastikan kesiapan produksi pupuk subsidi saat memasuki musim tanam kedua pada tahun ini yakni April-Mei, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Harvick Hasnul Qolbi mengunjungi PT Petrokimia Gresik, anggota holding PT Pupuk Indonesia.

Harvick memastikan pupuk tersedia bagi petani. Kementan pun akan terus memantau kesiapan jelang musim tanam.

"Kami di sini memastikan kebutuhan pupuk untuk petani tercukupi, sehingga target pemerintah untuk swasembada pangan bisa terlaksana," ujar Harvick di sela kunjungan di PT Petrokimia Gresik, Kamis (1/4/2021).

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Achmad Bakir Pasaman mengatakan, stok pupuk subsidi telah disiapkan di gudang lini 1 (produsen) sampai dengan lini 4 (kios resmi) sebanyak 2,1 juta ton. Jumlah ini dinilai mencukupi untuk kebutuhan selama enam minggu ke depan.

“Kami selalu berusaha memastikan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan aturan yang ada, baik itu Permendag maupun Permentan. Stok tersebut lebih dari tiga kali lipat dari stok minimum pemerintah, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan petani di musim tanam ini,” kata Bakir.

Guna membantu kelancaran penyaluran pupuk subsidi, lanjut Bakir, Pupuk Indonesia didukung oleh jaringan distribusi yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Memiliki sembilan unit pengantongan, enam unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, 6.000 lebih truk, 595 gudang dengan kapasitas 3,1 juta ton, dan memiliki jaringan distributor sebanyak 1.200 dengan 29.000 lebih kios resmi.

Tidak hanya itu, Pupuk Indonesia juga menerapkan teknologi 4.0 dalam pendistribusian pupuk melalui sistem distribution planning and control system, yang dapat memonitor posisi pengiriman barang dan memantau stok hingga ke level kios secara real time. Sehingga potensi kelangkaan atau kekurangan stok, dikatakan dapat dicegah sejak dini.

Dalam kesempatan yang sama, Wamentan Harvick juga mengapresiasi program agro solution, yaitu upaya Pupuk Indonesia untuk mengakomodasi petani agar tidak bergantung pada pupuk subsidi serta untuk menarik minat generasi milenial, karena program ini menawarkan keuntungan yang sangat menjanjikan.

Berdasarkan hasil uji coba program agro solution yang dilaksanakan di Kabupaten Jember, Banyuwangi, Bima, Dompu, Ponorogo, dan beberapa tempat lain, petani yang mengadopsi program berhasil meningkatkan produktivitas tanamannya.

“Panen gabah kering naik 55 persen, jagung kering naik 45 persen. Adapun keuntungan petani padi naik hingga 91 persen, dan jagung kering naik hingga 60 persen," kata Bakir.

Dalam program ini, jelas Bakir, Pupuk Indonesia memberikan kawalan lengkap off farm dan on farm. Pada kegiatan off farm, Pupuk Indonesia memberikan akses permodalan kepada petani, bimbingan teknis, akses terhadap asuransi hingga memberikan jaminan off taker hasil panen. Sedangkan pada on farm, Pupuk Indonesia menyediakan produk agro input berkualitas, baik itu pupuk, benih, pestisida, hingga memberikan kawalan teknologi dan bimbingan teknis.

Program agro solution ini telah dilaksanakan pada 10.861 hektar lahan di berbagai wilayah Indonesia. Sementara untuk target di tahun 2021 ini, mencapai 50 ribu hektar. Hasil program ini mampu meningkatkan hasil panen dari rata-rata 5 sampai 6 ton menjadi 8 hingga 10 ton per hektar.

https://money.kompas.com/read/2021/04/01/185951826/21-juta-ton-pupuk-subsidi-disiapkan-untuk-6-minggu-ke-depan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke