KOMPASIANA---Salah satu kuliner khas Indonesia ada yang mulai dilupakan. Namanya, doclang.
Mendengar nama makanan ini mungkin cukup asing. Namun bagi masyarakat Bogor, Jawa Barat, doclang bukanlah hal baru.
Terbuat dari lontong dengan siraman bumbu kacang kental, umumnya disantap pada saat sarapan, doclang merupakan gabungan dari gurihnya kacang bersama bumbu rempah dan manisnya kecap.
Meski mulai jarang ditemukan, makanan ini masih bisa ditemui di daerah-daerah perumahan atau perkampungan.
Selain doclang, ada juga pembahasan seputar roti sourdough dan kue apem.
Berikut 3 konten menarik dan populer kategori Foodie di Kompasiana:
1. Doclang, Jajanan Keliling yang Kian Menghilang
Doclang adalah salah satu jajanan tradisional kota Bogor yang dulunya kerap dijajakan keliling permukiman.
Meski begitu, Kompasianer Budi Susilo mengatakan, orang dulu terkadang menyebutnya sebagai oleh-oleh Bandung.
Penganan tersebut sebangun dengan kupat tahu Bandung dan daerah lain, dengan bumbu kacang yang sudah matang.
Seporsi doclang terdiri dari ketupat atau lontong dan tahu disiram bumbu kacang.
"Yang unik, lontong dibungkus dengan daun patat. Saus pun sudah matang, berwujud cairan kacang dimasak dengan bumbu tertentu dan dikentalkan dengan tapioka atau kanji," tulis Kompasianer Budi Susilo. (Baca selengkapnya)
2. Roti Sourdough, Roti dari Zaman Purbakala yang Lebih Sehat dan Bergizi
Bagi penyuka roti, tentunya tak asing lagi dengan ragi. Roti dan juga beberapa jenis makanan lainnya, menggunakan ragi sebagai salah satu bahannya.
Menurut Kompasianer Visca, ragi merupakan salah satu bahan pembuat roti yang terbilang tua, sudah digunakan sejak 6000 tahun yang lalu.
Ia mengatakan, peradaban yang pertama kali tercatat membuat roti yang mengembang seperti yang kita kenal sekarang ini adalah Bangsa Mesir pada sekitar tahun 1500 SM.
Nah, biasanya sebelum membuat roti, pembuatnya akan membuat raginya terlebih dahulu. Ragi dibuat dengan menggunakan tepung dan air yang didiamkan beberapa hari untuk diinkulturasi oleh ragi dan bakteri yang hidup di udara.
"Ragi alami ini sekali dibuat. Ragi alami tersebut sekarang ini dikenal dengan nama "Sourdough Starter"," tulis Kompasianer Visca (Baca selengkapnya)
3. Tradisi Unggahan, Filosofi Apem dan Resep Apem Gula Merah
Kue apem biasanya disajikan sebagai tradisi unggahan atau upacara adat, semacam selamatan kepada leluhur adat di Bonokeling, Banyumas, Jawa Tengah, jelang Ramadhan.
Dalam tradisi tersebut lazimnya kue apem menjadi salah satu menu unggahan.
Menurut Kompasianer Siti Nazarotin, apem tidak sekadar sebagai makanan yang dinikmati saja, namun apem mempunyai nilai filosofi yang tinggi.
Dalam konteks ini, dikatakannya, apem dipandang sebagai simbol permohonan ampun atas berbagai kesalahan, baik yang dilakukan oleh orang yang masih hidup maupun oleh yang yang telah meninggal. (Baca selengkapnya) (IBS)
https://money.kompas.com/read/2021/04/07/135138126/tren-foodie-kompasiana-doclang-jajanan-keliling-yang-kian-menghilang-roti