Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada DP 0 Rupiah, BI: Aplikasi KPR di Bank BUMN Melonjak 40 Persen

Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Yanti Setiawan mengatakan, bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) mencatatkan pertumbuhan aplikasi KPR, setelah hadirnya relaksasi rasio loan to value/financing to value (LTV/FTV) untuk kredit pembiayaan properti maksimal 100 persen.

"Dengan adanya modifikasi penerapan ketentuan ini beberapa bank khususnya bank-bank Himbara menunjukan adanya suatu peningkatan dari aplikasi kredit KPR, antara 6,5 sampai 40 persen secara month to month di bulan Maret ini," tuturnya dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (7/14/2021).

Menurut dia, hal tersebut menunjukan dampak positif dari stimulus yang diluncurkan BI untuk mendongkrak kredit perbankan.

"Meskipun barang kali tetap kita lihat seberapa ukuran efektif yang diharapkan oleh industri," katanya.

Yanti mengakui, respons yang disampaikan oleh perbankan terhadap stimulus tersebut bervariasi, dimana sebagian bank menyatakan akan melakukan penyesuaian terhadap ketentutan LTV.

"Secara garis besar bank akan menyesuaikan rasio LTV atau DP secara bertahap dan ada beberapa fasilitas akan diberikan dengan LTV 100 persen atau DP 0 persen," ujarnya.

Kendati demikian, terdapat juga bank yang tidak berencana mengubah ketentuan LTV, sebab mempertimbangkan tingkat risiko bank.

"Perbankan akan mengetahui segmen debitur mana atau developer mana yang dapat diterapkan ketentuan ini secara penuh," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2021/04/07/211100426/ada-dp-0-rupiah-bi--aplikasi-kpr-di-bank-bumn-melonjak-40-persen

Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke