Saat ini TMII sedang dalam masa transisi untuk dikelola oleh negara dari yang sebelumnya dikelola oleh Yayasan Harapan Kita.
Sebelumnya, pengelolaan TMII diambil alih oleh negara karena dinilai tidak dapat berkontribusi pada keuangan negara. Maka dari itu, Presiden Joko Widodo menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 19 Tahun 2021, tentang pengambil alihan Pengelolaan TMII.
“Kami akan proaktif dan memberikan pemikiran, saya yakin langkah kedepan adalah pembentukan tim pengelolaan dan seandainya kami diperlukan untuk berpartisipasi aktif tentunya kami siap,” kata Sadiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (12/4/2021).
Sandiaga mengatakan, sistem pengelolaan TMII dapat mencontoh penataan ulang di Gelora Bung Karno (GBK) yakni dengan mengutamakan layanan masyarakat. Dengan begitu, masyarakat akan merasa aman dan nyaman di tengah pandemi Covid-19.
“TMII bisa menirukan penataan ulan GBK dengan mengutamakan layanan masyarakat. Pada prinsipnya kami mendukung, dan pengelolaan seperti GBK ini kami terus berkosultasi dengan Dirut GBK,” jelas Sandiaga.
Sandiaga menambahkan, selama ini TMII telah menjadi destinasi wisata unggulan, khususnya berkaitan dengan destinasi budaya.
Terdapat 34 provinsi yang memiliki anjungan, dengan kontribusi music corner di tiap anjungan.
“Jadi kehadiran TMII ini sebagai perekat tenun dan merajut nusantara, jadi merajut kembali tenun kebangsaan itu menjadi ciri khas TMII. TMII juga memiliki potensi untuk menggelar event baik skala nasional maupun international,” tegas dia.
Sandiaga memastikan, ke depan pihaknya akan terus membangun koordinasi dengan BUMN di sektor pariwisata untuk pengembangan TMII.
https://money.kompas.com/read/2021/04/12/174522426/sandiaga-uno-siap-bantu-pengelolaan-tmii-akan-seperti-apa