Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Masih Merah? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan IHSG kembali melemah di tengah tekanan sentimen global dan regional.

"Jika IHSG tidak dapat mempertahankan support level terdekat maka IHSG masih akan bergerak melemah hingga beberapa waktu mendatang. Hari ini, IHSG masih berpotensi melemah," katanya dalam rekomendasinya.

Meskipun melemah, ia merekomendasikan akumulasi pembelian untuk target jangka pendek. Akumulasi pembelian saham bisa dimanfaatkan ketika IHSG berada di koreksi wajar.

Ia memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak di rentang 5.827-6.088.

"Peluang koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek," ujarnya.

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan, berdasarkan indikator, MACD, stochastic dan Indeks Kekuatan Relatif (RSI) menunjukkan sinyal negatif. Dengan demikian, IHSG berpotensi masih bergerak di teritori negatif.

Berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance pergerakan indeks saham hari ini, akan berada pada kisaran level 5.854,38 hingga 6.027,60.

"Di sisi lain, terlihat pola long black closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada pergerakan IHSG," katanya.

Senada, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menyebut, secara teknikal tren bearish atau pola pergerakan saham yang melemah masih akan terjadi.

"IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal terlihat candlestick membentuk long white body dengan volume yang tinggi mengindikasikan tren bearish akan berlanjut. Pergerakan masih dipengaruhi kekhawatiran baik dari dalam dan luar negeri," ujarnya.

Dia memperkirakan level support resistance pergerakan IHSG hari ini berada pada rentang 5.846 hingga 6.138.

Berikut rekomendasi saham dari beberapa sekuritas untuk hari ini:

1. Binaartha Sekuritas
AKRA
Akumulasi pada area 3.090-3.130, dengan target harga secara bertahap di level 3.290, 3.420, 3.600, 4.010 dan 4.420, level support 3.090 dan 2.970.

BBNI
Akumulasi pada area 5.750-5.850, dengan target harga di level 6.050, 6.900 dan 7.950 level support 5.450.

INDF
Akumulasi pada area 6.500-6.600, dengan target harga secara bertahap di level 6.775, 7.000, 7.325 dan 8.275, level support 6.450 dan 6.300.

2. Artha Sekuritas
KRAS
Mengalami koreksi, breakdown support. Rekomendasi sell atau take profit. Target harga 710-730, Entry level 660-680, Stop loss di level 650

RALS
Mengalami koreksi, breakdown support. Rekomendasi sell/cut loss. Target harga 840-860. Entry level 780–800. Stop loss di level 770

SMRA
Mengalami koreksi, breakdown support. Rekomendasi sell/cut loss. Target harga 1.050-1.080. Entry level 960-990. Stop loss di level 945

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2021/04/13/080700126/ihsg-masih-merah-simak-rekomendasi-saham-hari-ini

Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke