Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dukung Petani, Kementan Siapkan Stok Pupuk Subsidi 3 Kali Lipat

KOMPAS.com – Pemerintah melalui PT Pupuk Indonesia menyatakan telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi hingga tiga kali lipat dari ketentuan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan, persiapan stok pupuk bersubsidi tersebut merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam mendukung pertanian.

“Untuk enam minggu ke depan kebutuhan pupuk telah dikirim. Berarti tidak ada lagi alasan pupuk tidak tersedia," kata Mentandalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (13/4/2021).

Sementara itu, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy menyatakan, distribusi pupuk bersubsidi tersebut sesuai dengan data pada elektornik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK).

“Jumlah pupuk subsidi sangat terbatas. Oleh karena itu, kami menggunakan sistem tertutup melalui e-RDKK untuk mendistribusikannya. eRDKK berisi data petani penerima bantuan, serta jumlah pupuk yang akan diterimanya,” jelas Sarwo Edhy.

Jumlah pupuk subsidi, kata dia, akan disesuaikan dengan kuota yang ada.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kriteria penerima pupuk bersubsidi telah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 49 Tahun 2020.

Beberapa kriteria penerima pupuk bersubsidi, yaitu memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), memiliki lahan maksimal dua hektar (ha), tergabung dalam kelompok tani dan telah menyusun e-RDKK.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Investasi Pupuk Indonesia Taufik Eko Wibowo menyatakan, selama enam minggu ke depan, pupuk subsidi telah didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Ia berharap, pupuk yang telah terdistribusi dapat mencukupi kebutuhan para petani.

“Kami selalu berusaha memastikan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan aturan pemerintah. Stok tersebut (berjumlah) dua hingga tiga kali lipat lebih banyak dari stok minimum ketentuan pemerintah,” jelasnya.

Adapun stok pupuk bersubsidi yang telah disiapkan di gudang lini satu (produsen) sampai dengan gudang lini empat (kios resmi) sebanyak 1.500.000 ton.

Menurut Taufik, jumlah tersebut cukup untuk alokasi selama enam minggu ke depan.

Ia pun memaparkan rincian stok pupuk yang terdiri dari 698.000 ton pupuk urea, 304.000 ton pupuk NPK Phonska, 198.000 ton pupuk ZA, 172.000 ton pupuk SP-36, dan 145.000 ton pupuk organik petroganik.

Untuk membantu kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi, kata Taufik, Pupuk Indonesia sudah didukung dengan jaringan distribusi yang luas.

Disebutkan bahwa Pupuk Indonesia memiliki 9 unit pengantongan, 6 unit distribution center (DC), 203 kapal laut, lebih dari 6.000 truk, 595 gudang dengan kapasitas 3.100.000 ton, dan 1.200 jaringan distributor dengan lebih dari 29.000 kios resmi.

“Pupuk Indonesia juga telah menerapkan teknologi digital 4.0 dalam pendistribusian pupuk, melalui distribution planning and control system (DPCS) yang dapat memonitor posisi pengiriman barang, dan memantau stok hingga ke level kios secara real time,” pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2021/04/13/211751126/dukung-petani-kementan-siapkan-stok-pupuk-subsidi-3-kali-lipat

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke