Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekspor Maret 2021 Tembus 18,35 Miliar Dollar AS, Pertanian Jadi Penopangnya

Capaian ekspor tersebut tumbuh 20,31 persen secara bulanan (month to month/mtm) maupun 30,47 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Kepala BPS Suhariyanto menyebut, nilai ekspor lebih tinggi dibanding bulan Maret tahun 2020 maupun bulan Maret tahun 2019, dengan masing-masing capaian 14,07 miliar dollar AS dan 14,45 miliar dollar AS.

"Ekspor pada bulan Maret (2021) sangat bagus dan kami berharap pertumbuhan (ekspor) yang tinggi tetap terjadi di bulan-bulan berikutnya," kata Suhariyanto dalam konferensi pers, Kamis (15/4/2021).

Suhariyanto mencatat, pertumbuhan ekspor pada bulan Maret 2021 terjadi di semua sektor baik migas maupun non migas. Ekspor non migas tumbuh 5,28 persen (mtm) sementara non migas tumbuh 21,21 persen. Industri pertanian mencatat capaian terbesar dengan pertumbuhan 27,06 persen.

Pertumbuhan ekspor pada industri pertanian terjadi pada komoditas sarang burung, tanaman obat, aromatik dan rempah, cengkeh tembakau, serta lada putih.

Secara tahunan, industri ini tumbuh mencapai 25,04 persen (yoy), dengan komoditas seperti tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah, sarang burung, serta hasil hutan bukan kayu lainnya.

Sementara itu, industri pengolahan naik 22,27 persen (mtm) dengan komoditas minyak kelapa sawit, kimia dasar organik, hingga besi dan baja. Demikian pula untuk ekspor pertambangan yang tumbuh 13,68 persen (mtm).

"Sebanyak 95,06 persen ekspor Indonesia berasal dari sektor non migas, di mana sumbangan dari sektor industri mencapai 80,84 persen (dari total keseluruhan ekspor)," sebut Suhariyanto.

Berdasarkan golongan HS 2 digit, beberapa komoditas yang mengalami pertumbuhan ekspor, antara lain bahan bakar mineral (HS 27), mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85), besi dan baja (HS 72), bijih, terak, dan abu logam (HS 26), serta lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15).

"Lemak dan minyak hewan nabati meningkat 1,16 miliar dollar. Lemak dan minyak hewan nabati ini naik 67,9 persen karena ada peningkatan permintaan," ungkap dia.

Berdasarkan negara, peningkatan ekspor terbesar adalah ke China dengan nominal 774,6 juta dollar AS, diikuti India 519,5 juta dollar AS, Amerika Serikat 212,6 juta dollar AS, Jepang 177,7 juta dollar AS, dan Singapura 132 dollar AS.

Berdasarkan pangsa pasar, ekspor RI tidak berubah. Barang-barang banyak dikirim ke China yang mencapai 21,36 persen dari total ekspor, kemudian AS (11,86 persen), dan China (7,91 persen).

"Komoditas utama (yang diekspor) ke China adalah besi baja, bahan bakar mineral, dan lemak dan minyak hewan nabati. Ke AS berupa pakaian dan aksesoris rajutan, alas kaki, serta karet dan barang-barang dari Karet. Pangsa pasar ASEAN 19,81 persen, sementara Eropa 8,25 persen," jelasnya.

Dengan capaian ekspor bulan ini, total ekspor sepanjang kuartal I 2021 mencapai 48,90 miliar dollar AS, meningkat sebesar 17,11 persen dibanding kuartal I 2020.

"Dengan catatan bahwa ekspor terbesar masih didominasi oleh lemak dan minyak hewan nabati, kemudian bahan bakar mineral," pungkas Suhariyanto.

https://money.kompas.com/read/2021/04/15/131400326/ekspor-maret-2021-tembus-18-35-miliar-dollar-as-pertanian-jadi-penopangnya

Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke