Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kata Jokowi, Kini Banyak Orang RI Antre Beli Mobil Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut industri otomotif nasional sudah bangkit, terlihat dari kenaikan surat pemesanan (purchase order) produk kendaraan bermotor yang mencapai 190 persen.

Kenaikan drastis pemesanan itu, kata Jokowi, disampaikan dalam pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021.

Karena permintaan mobil meningkat drastis, lanjut dia, membuat produsen otomotif kewalahan. Sementara calon pembeli harus antre atau inden.

“Saya dapat laporan dari Menteri Perindustrian, ada kenaikan untuk purchase order-nya 190 persen. Artinya harus inden. Artinya yang memproduksi ini kewalahan, artinya lagi, industri otomotif sudah bangkit kembali,” kata Jokowi dilansir dari Antara, Jumat (16/4/2021).

Jokowi mengatakan kenaikan pemesanan kendaraan itu tidak lepas dari berbagai stimulus yang diberikan pemerintah, terutama kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

“Kebijakan relaksasi pajak juga sudah, untuk mendongkrak daya beli, penjualan otomotif, agar mendorong permintaan yang bisa menggerakkan industri otomotif kita,” ujar Jokowi.

Industri otomotif, ujar Jokowi, memang menjadi salah satu sektor industri prioritas untuk ditumbuhkan, terutama dalam masa pemulihan ekonomi seperti saat ini.

Pasalnya, rantai pasok industri otomotif melibatkan banyak subsektor industri, termasuk industri berskala mikro, kecil dan menengah.

Industri otomotif juga dapat memberikan efek pengganda ekonomi karena memiliki jumlah lapangan kerja yang luas. Indonesia membutuhkan peningkatan penyerapan tenaga kerja agar dapat mendongkrak daya beli masyarakat.

“Industri otomotif merupakan salah satu penggerak perekonomian kita yang harus segera kita akselerasi, kita percepat, karena di sini banyak keterlibatan pelaku usaha dalam negeri, dari mulai hulu sampai hilir yang harus ditingkatkan,” ujar Jokowi.

Kepala Negara juga berharap industri otomotif nasional dapat segera meningkatkan ekspor untuk membantu penerimaan negara.

Namun di tengah upaya untuk mengakselerasi industri otomotif, Presiden Jokowi juga mengingatkan agar pelaku industri tetap waspada dengan bahaya penularan Covid-19 karena pandemi belum berakhir.

“Kita harus tetap waspada terhadap pandemi Covid-19, tapi juga kita tidak boleh berhenti dalam menggerakkan ekonomi, tetap dengan kewaspadaan, tetap dengan kehati-hatian,” ujar Jokowi.

Efek PPnBM

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, pembelian kendaraan bermotor sudah menunjukkan sinyal pemulihan.

Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh insentif bebas PPnBM untuk mobil di bawah 1.500 cc, yang kemudian diperluas menjadi kendaraan 2.500 cc.

"Penjualan otomotif meningkat terutama dengan tambahan fasilitas PPnBM. Terjadi surplus perdagangan dan neraca perdagangan terus positif dan tentunya memperkuat cadangan devisa," kata Airlangga.

Airlangga menyebut, pemulihan terlihat dari indeks manufaktur yang sudah masuk fase ekspansi. Tercatat indeks PMI manufaktur sudah mencapai angka 53,2 persen, angkanya bahkan lebih tinggi dibanding tahun 2019.

Beberapa industri manufaktur yang mengalami perbaikan, antara lain sektor perdagangan, makanan minuman, dan transportasi.

"Bahkan beberapa menunjukkan angka positif selama Covid-19, yaitu informasi komunikasi, kesehatan, kegiatan sosial, pertanian, serta jasa pendidikan," ungkap Airlangga.

Untuk melanjutkan pemulihan, kata Airlangga, pemerintah terus melakukan vaksinasi Covid-19. Per tanggal 6 April 2021, ada sekitar 13,4 juta dosis vaksin yang telah disuntikkan kepada masyarakat.

Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-8 negara yang paling banyak menyuntikkan vaksin ke warganya.

Dari 8 negara itu, ada 4 negara yang juga memproduksi vaksin, antara lain AS, Inggris, India, dan China.

Dengan kata lain, Indonesia menempati posisi ke-4 negara yang telah menyuntikkan vaksin, di luar negara produsen vaksin. Peringkatnya masih di bawah Brazil, Turki, dan Jerman.

"Pemerintah sudah menyiapkan untuk memberikan vaksinasi (kepada) 181,5 juta penduduk yang merupakan 70 persen penduduk untuk menjadi herd immunity," sebut Airlangga.

Kini, pihaknya terus menggenjot vaksin yang diproduksi Bio Farma. Vaksin ini menjadi salah satu harapan setelah India mengembargo pengiriman vaksin di luar negeri karena ada peningkatan kasus Covid-19.

"Tentunya kita lihat apa yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu vaksinasi dan PPKM yang sudah dijalankan, seluruhnya (efektif). Tren (Covid-19) menurun kecuali di Banten," pungkas Airlangga.

https://money.kompas.com/read/2021/04/16/010200726/kata-jokowi-kini-banyak-orang-ri-antre-beli-mobil-baru

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke