Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Visi Bisnis Gojek dan Tokopedia, Visi Anda Apa?

SEMUA dimulai dari visi. Petuah bijak ini memang benar adanya. Adalah Burt Nanus, maha guru kepemimpinan mengatakan, visi adalah gambaran masa depan organisasi yang realistik, kredibel dan atraktif.

Visi merupakan artikulasi dari arah yang dituju, yaitu masa depan yang secara hakiki lebih baik, hebat dan memikat daripada yang sekarang. Visi yang menggerakkan seluruh warga organisasi menuju sasaran yang dikehendaki.

Nadiem Makarim dengan Gojek-nya dan William Tanuwijaya melalui Tokopedia-nya, merupakan dua tokoh yang digerakkan oleh visi. Mereka membangun perusahaan rintisan dari nol dan kemudian menjadi raksasa dibidangnya.

Bahkan Gojek hari ini merupakan perusahaan rintisan dengan aplikasi (super app) terbanyak di dunia. Sementara Tokopedia adalah marketplace lokal terbesar di Indonesia. Pada Januari 2021, traffic share yang diraih Tokopedia sebesar 32,04 persen, dengan jumlah kunjungan 129,1 juta kali.

Gojek dan Tokopedia merupakan raksasa baru perusahaan di Indonesia. Berumur belum genap lima belas tahun - Tokopedia berdiri 2009, Gojek setahun berikut 2010 - namun valuasi bisnisnya sudah puluhan triliun rupiah.

Valuasi Gojek sebesar Rp 140 triliun, sedangkan Tokopedia berada pada angka Rp 98 triliun. Dua perusahaan yang bertumbuh super cepat namun dengan visi pendiri yang berbeda.

Visi Gojek

Visi dimulai dari pemimpin tertinggi. Pada Gojek, visi dimulai dari kepala pendirinya, Nadiem Makarim. Sementara visi seseorang kental dengan latar-belakangnya.

Nadiem dibesarkan dalam keluarga intelektual dan hidup mengglobal. Ayahnya, Nono Anwar Makarim pengacara papan atas, tokoh gerakan 66 dan intelektual par excellence.

Pendidikan Nadiem mulai dari tingkat dasar hingga master adalah sekolah-sekolah terbaik. SMA dituntaskan di Singapore, sarjana di Brown University Amerika Serikat sambil mengikuti pertukaran mahasiswa di London School of Economic. Gelar MBA disabet dari Harvard University.

Asupan pendidikan Nadiem bergizi tinggi. Pun dengan riwayat pekerjaannya. Tuntas dari Harvard University, Nadiem bekerja di konsultan manajemen papan atas dunia McKinsey & Co.

Hanya tiga tahun, selanjutnya ia menjadi mitra pendiri sekaligus managing director Zalora Indonesia.

Ketika di Zalora itu, cikal bakal Gojek mulai dirintis. Keluar dari Zalora dan sempat membantu sebentar di Kartuku sebagai chief innovation officer, akhirnya Nadiem mulai fokus membesarkan Gojek. Sejarah mencatat, Kartuku kemudian diakuisisi Gojek untuk dikembangkan sebagai Gopay.

Latar belakang keluarga, pendidikan dan pekerjaan yang membentuk visi Nadiem. Jika disederhanakan, visi Nadiem adalah global. Menjadi masuk akal jika dalam perkembangannya,

Gojek mulai masuk ke berbagai negara Asean dan direncanakan hadir juga di kawasan Asia Pasific. Gojek diposisikan oleh Nadiem perusahaan asli Indonesia yang siap berkompetisi global.

Visi Tokopedia

Kisah hidup Nadiem berbeda dengan sejarah hidup William Tanuwijaya. Melodrama harus dilakoni oleh William karena ia berasal dari keluarga kebanyakan. Dari TK hingga SMA dihabiskan dikota Pematang Siantar, Sumatera Utara.

Orang tuanya perlu kerja ekstra keras agar William bisa kuliah di Jakarta. Dari Pematang Siantar ia berlayar menuju Jakarta tiga malam lamanya di atas kapal. Diterima di Binus, William harus berjibaku untuk menambal isi dompetnya dengan menjadi penjaga warung internet.

Gelar sarjana tehnik informasi dituntaskan William di Binus tahun 2003. Sempat bekerja pada berbagai perusahaan piranti lunak lokal, akhirnya pada Januari 2009, William banting stir mendirikan Tokopedia bersama mitranya Leontin Alpha Edison, alumni Atmajaya Yogyakarta.

William muda pengagum Soekarno. Alhasil di kamarnya dipasang gambar presiden pertama RI. “Soekarno mengajarkan saya tentang cita-cita. Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Pun bila jatuh, kamu masih berada di antara bintang. Petuah Soekarno itu yang memantapkan saya menaruh cita-cita setinggi langit,” jelas William tentang tokoh idolanya.

William adalah “produk” lokal. Baik itu latar belakang kehidupannya, pendidikannya, mitra kerjanya hingga tokoh idolanya. Hal ini yang kemudian membentuk visi William tentang Tokopedia. Tokopedia adalah marketplace lokal, menjual produk lokal dan bermain untuk wilayah lokal.

“Indonesia itu sangat luas. Aneka peluang terbuka lebar. Melayani Subang tidak kalah elok dibanding melayani Singapore. Pun berbisnis di Banyuwangi tidak kalah indah dibanding berbisnis di Bangkok. O ya, saya membesarkan Tokopedia dan hanya bermain di Indonesia alasan lain karena untuk mencegah pemain asing menguasai Indonesia,” ucap William tentang kelokalan Tokopedia.

Dalam konteks lain, visi Tokopedia setali tiga uang dengan visi BCA. Sebagai bank dengan jumlah transaksi paling banyak di Indonesia, BCA setia melayani Indonesia. Tidak berminat untuk bermain di regional, apalagi global.

Alasannya sama dengan Tokopedia. Peluang di Indonesia sangat besar dan mencegah bank-bank asing menguasai perputaran duit orang Indonesia.

Kekuatan visi

Menyimpulkan bahwa Nadiem dan orang sepertinya yang dibesarkan dan dididik secara global kemudian pasti memiliki visi global, tidaklah tepat. Pun menyimpulkan sosok seperti William dan manusia sepertinya yang berlatar-belakang serba lokal lantas memiliki visi lokal, tidaklah bijak.

Visi tetaplah sebuah cita-cita besar yang menjadi pilihan seseorang. Mau bervisi global maupun lokal, urusan masing-masing individu. Berbagai latar belakang yang dimiliki seseorang memang memberi nilai tambah, namun tidak mutlak.

Terlepas seseorang seperti Nadiem yang bervisi global, ataupun William yang lokal, visi harus menjadi aksi agar bisa terwujud sosoknya.

Visi menjadi aksi, perlu kemauan, kemampuan dan perkakas pendukung. Kemauan dan kemampuan yang disebut kompetensi adalah pondasinya, perkakas pendukung adalah bangunannya.

Menetapkan sebuah visi bagi organisasi memang sangat penting. Ada tiga kekuatan visi bagi organisasi.

Pertama, menghasilkan komitmen dan memberi motivasi kepada warga organisasi. Visi Gojek pemain global, oleh karenanya seluruh warga organisasi Gojek harus berorientasi dan bermental global.

Visi Tokopedia adalah lokal. Maka William mengajak seluruh anggota timnya untuk memperkuat diri agar menjadi raja di tanah air. Bertempur melawan perusahaan-perusahaan global yang mengambil ceruk pasar Indonesia.

Kedua, visi menentukan standar-standar keberhasilan. Standar keberhasilan global yang dicanangkan oleh Gojek dan lokal yang digelorakan oleh Tokopedia memang berbeda. Namun keduanya tetap disatukan oleh tiga hal yang harus dimiliki; kualitas manusia, produk dan pelayanan.

Ketiga, visi menjembatani masa sekarang dan masa depan. Bagi organisasi, masa sekarang berkutat dengan manajemen, operasional dan aliran keuangan. Masa depan bertungkus-lumus dengan kreativitas dan inovasi. Visi adalah perekatnya.

Visi Anda sendiri apa? Menjadi pemain global atau lokal?

https://money.kompas.com/read/2021/04/17/160856826/visi-bisnis-gojek-dan-tokopedia-visi-anda-apa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke