Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Proyek Pelabuhan Minyak dan Tangki Timbun di Sorong Ditargetkan Rampung Akhir 2022

Fasilitas jetty yang pembangunannya sudah di mulai sejak Januari 2021 itu, akan memiliki kapasitas 50.000 DWT (deadweight tonnage/tonase bobot mati).

Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical KPI, Ifki Sukarya mengatakan, fasilitas jetty tersebut akan membuka dan memperluas akses bagi produk minyak mentah dari luar daerah bahkan luar negeri.

"Ini untuk meningkatkan pasokan energi di kawasan timur Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (22/4/2021).

Sementara terkait proyek tangki timbun akan dibangung sebanyak 4 buah tangki dengan kapasitas masing-masing 110.000 barel. Sehingga akan meningkatkan ketahanan pasokan Kilang Kasim hingga menjadi 40 hari.

Ifki mengatakan, fokus pekerjaan kedua proyek tersebut pada tahap awal adalah detail engineering design, land clearing, survei topografi, bathymetry, soil investigation, serta pembangunan fasilitas temporer.

Ia bilang, proyek ini dikerjakan secara sinergis dan kolaboratif oleh konsorsium PT Hutama Karya (Persero) dan PT Gerbang Sarana Baja sebagai kontraktor EPC (Engineering, Procurement, Construction), serta oleh PT Inti Karya Persada Tehnik sebagai konsultan manajemen proyek.

Ifki memastikan, penggarapan proyek ini telah melalui tender terbuka sebelum menetapkan pemenang. Ia berharap, sinergi para kontraktor bisa mewujudkan target penyelesaian proyek pada akhir tahun depan.

"Konsorsium kontraktor pelaksana dan Pertamina berkomitmen untuk menyelesaikan proyek pada akhir Desember 2022," ungkap dia.

Menurut Ifki, pengerjaan jetty dan tangki timbun tersebut tak melupakan aspek lokal tanah Papua, terutama kearifan lokal dan rakyat Papua itu sendiri.

Sebelum pekerjaan pembangunan dimulai, sosialisasi ke pemangku kepentingan utama telah dilakukan oleh tim manajemen dari kontraktor EPC dan kilang Kasim sejak 12 Januari 2021, terutama kepada tokoh masyarakat di 9 kampung di Distrik Seget, Kabupaten Sorong.

“Bahkan, kami juga menyelenggarakan upacara adat yang melibatkan warga ring 1 kilang Kasim,” imbuhnya.

Ifki menambahkan, proyek yang disebut juga Open Access ini sangat penting bagi kilang Kasim sebagai satu-satunya kilang di wilayah Indonesia timur.

Fasilitas yang dibangun nanti akan memungkinkan kapal bermuatan >200.000 barel minyak mentah dapat bersandar, sehingga tidak hanya akan mengembalikan kapasitas desain kilang Kasim yang sebesar 10.000 barrel per stream day (BPSD) per hari, tetapi juga dalam jangka panjang berpotensi dapat meningkatkan kapasitas hingga 50.000 BPSD.

Saat ini, lanjut dia, pemenuhan kebutuhan BBM oleh kilang Kasim di wilayah sekitarnya masih rendah, dan kekurangannya dipasok dari kilang Balikpapan.

Padahal, masyarakat di Sorong Raya, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat sangat mengandalkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dari kilang yang menghasilkan produk Premium, Biosolar B-30, dan Marine Fuel Oil (MFO) ini.

Di samping itu, berkurangnya pasokan minyak mentah dari produsen semakin menurunkan kapasitas pengolahan kilang (turn down capacity) menjadi 6.000 BPSD saja.

“Proyek Open Access akan membantu kilang Kasim dalam memenuhi 100 persen kebutuhan energi di kawasan timur Indonesia. Proyek ini diharapkan akan menjadi barometer implementasi 'Energizing You' Pertamina di kawasan terdepan, tertinggal, terluar (3T)," pungkas Ifki.

https://money.kompas.com/read/2021/04/22/120000026/proyek-pelabuhan-minyak-dan-tangki-timbun-di-sorong-ditargetkan-rampung-akhir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke