Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melonjak, Tesla Raup Pendapatan hingga Rp 150,8 Triliun pada Kuartal I 2021

Jumlah tersebut tumbuh hingga 74 persen yoy seiring dengan rekor pengiriman yang dilaporkan pembuat kendaraan listrik tersebut selama tiga bulan pertama tahun 2021.

Sebelumnya, Tesla melaporkan pengiriman kendaraan kuartal pertama yang mencapai rekor 184.800 unit dengan sebagian besar terdiri dari Model 3 dan Y yang lebih terjangkau.

Rekor terjadi ketika Tesla dan industri otomotif lainnya bersaing dengan masalah kekurangan semikonduktor dan gangguan akibat adanya pandemi COVID-19.

Hasil tersebut menunjukkan pertanda baik bagi hasil operasi kuartal pertama pembuat kendaraan listrik terbesar ini.

Margin kotor otomotif secara tak terduga meningkat menjadi 26,5 persen dengan pemotongan biaya membantu memperluas profitabilitas. Hal ini terjadi ketika penjualan model-model dengan harga lebih rendah dari Tesla sangat mengungguli kendaraan Model S dan X yang bermargin lebih tinggi.

Dalam suratnya kepada pemegang saham, Tesla mengatakan masih berencana untuk mencapai pertumbuhan tahunan rata-rata 50 persen dalam pengiriman kendaraan di tahun ini sesuai ucapan CEO Elon Musk pada Januari lalu.

Tahun lalu, Tesla mengirimkan kurang dari setengah juta kendaraan, jauh dari perkiraan Wall Street pada saat itu.

"Dalam beberapa tahun kami mungkin tumbuh lebih cepat, yang kami perkirakan akan terjadi pada 2021. Tingkat pertumbuhan akan bergantung pada kapasitas peralatan kami, efisiensi dan kapasitas operasional, serta stabilitas rantai pasokan." ujar perusahaan seperti dikutip dari Yahoo Finance via Kontan.co.id, Selasa (27/4/2021).

Sampai saat ini, banyak analis di Wall Street memandang permintaan dari China sebagai kekuatan utama di balik kemenangan beruntun perusahaan.

Analis Wedbush, Dan Ives menyarankan China dapat mencapai sekitar 40 persen dari total pengiriman global Tesla di tahun depan.

"Tesla terus melihat meningkatnya permintaan yang terpendam di seluruh China dan Eropa, dengan AS di ambang melihat perubahan lebih lanjut dalam permintaan di negara kami, opini setelah plafon kredit pajak EV dicabut," tulis Ives dalam catatan yang diterbitkan menjelang pengumuman hasil pendapatan Tesla.

Dia bilang Tesla mendapat dampak menguntungkan dari insentif pemerintahan Biden sebagai "gelombang pasang hijau" yang dapat meningkatkan kinerjanya.

Selain itu, Ives juga mengatakan bahwa Tesla saat ini perlu fokus untuk mengatasi beberapa masalah seperti kekurangan chip dan catatan keselamatan pilot otomatisnya yang sempat mengakibatkan kecelakaan di Texas.

Peran cryptocurrency dalam strategi masa depan Tesla juga ditetapkan menjadi titik fokus dalam hasil pendapatan di kuartal I. Perusahaan mengungkapkan pada bulan Februari telah membeli bitcoin senilai 1,5 miliar dollar AS dan mulai menerima cryptocurrency sebagai metode pembayaran untuk kendaraannya pada akhir Maret.

Kas dan setara kas akhir kuartal turun 2,2 miliar dollar AS menjadi 17,1 miliar dollar AS. Hal tersebut terutama didorong oleh arus kas keluar bersih sebesar 1,2 miliar dollar AS dalam pembelian mata uang kripto.

“Penjualan bitcoin menghasilkan dampak positif 101 juta dollar AS pada hasil kuartalan," tambah perusahaan.

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Melesat, Tesla catatkan pendapatan hingga US$ 10,4 miliar pada kuartal I 2021

https://money.kompas.com/read/2021/04/27/163108826/melonjak-tesla-raup-pendapatan-hingga-rp-1508-triliun-pada-kuartal-i-2021

Terkini Lainnya

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke