Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jiwasraya Tak Akan Lagi Beroperasi sebagai Perusahaan Asuransi Jiwa

Jiwasraya sendiri menetapkan penawaran restrukturisasi polis hingga 31 Mei 2021. Nantinya polis yang sudah direstrukturisasi akan dialihkan ke IFG Life.

"Jiwasraya akan melakukan pengalihan seluruh polis asuransi yang telah direstrukturisasi, selanjutnya Jiwasraya tidak beroperasi sebagai perusahaan asuransi jiwa lagi ke depannya," ungkapnya dalam acara IFG Progress Launching secara virtual, Rabu (28/4/2021).

IFG Life merupakan perusahaan asuransi baru berpelat merah, yang salah satu tugasnya memang menangani persoalan gagal bayar Jiwasraya dengan mengambil alih pemegang polis yang telah diresktrukturisasi.

Tiko, sapaan akrabnya, menjelaskan, bagi para pemegang polis yang tak menyetujui restrukturisasi, maka penyelesaian hanya akan berdasarkan sisa aset yang dimiliki Jiwasraya.

"Jiwasraya akan beroperasi sebagai sebuah perusahaan terbatas untuk menyelesaikan utang dengan dukungan aset yang tersisa kepada polis-polis yang tidak setuju untuk direstrukturisasi dan dipindahkan ke IFG Life," jelasnya.

Sementara itu, bagi pemegang polis yang menyetujui restrukturisasi dan telah dialihkan ke IFG Life, maka layanan, pertanggungan, dan pembayaran manfaat dilanjutkan oleh perusahaan asuransi baru tersebut.

Menurut Tiko, sebagian besar pemegang polis Jiwasraya telah menyetujui program restrukturisasi. Sehingga, ia meyakini proses restrukturisasi akan rampung sesuai target.

Hingga 26 April 2021, proses restrukturisasi polis korporasi sudah mencapai 1.774 polis atau 82,8 persen dari total 2.143 polis.

Lalu, restrukturisasi polis ritel sudah mencapai 134.972 polis atau 75,3 persen dari total 179.253 polis, serta restrukturisasi polis bancassurance sudah sebanyak 16.223 atau 92,9 persen dari total 17.459 polis.

"Secara keseluruhan restrukturisasi polis asuransi Jiwasraya berjalan lancar dan ditargetkan selesai akhir 31 Mei 2021," kata dia.

Sementara itu, Ketua Koordinator Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menambahkan, penetapan penawaran restrukturisasi hingga akhir Mei 2021 telah mempertimbangkan kepentingan pemegang polis.

Ia menjelaskan, kondisi keuangan Jiwasraya saat ini membuat perusahaan tak memungkinkan lagi untuk beroperasi, apalagi dalam mengelola klaim nasabah.

Per 31 Desember 2020 aset perseroan yang tersisa hanya Rp 15,7 triliun. Sementara tekanan liabilitas atau kewajiban perusahaan kepada pemegang polis mencapai Rp 54 triliun.

Sehingga ekuitas Jiwasraya terus membengkak dengan mencatatkan ekuitas negatif mencapai Rp 38,7 triliun.

"Batas waktu itu (restrukturisasi) bukan untuk mengintimidasi, tapi justru untuk kepentingan nasabah. Dengan potret seperti itu kami masih going concern luar biasa, kami sudah lakukan efisiensi dan cost cutting," jelas Hexana.

Restrukturisasi polis perlu segera diselesaikan untuk bisa dialihkan ke IFG Life, sehingga penenuhan kewajiban kepada para pemegang polis pun bisa segera dilakukan. Terlebih Jiwasraya tak akan lagi jadi perusahaan asuransi jiwa.

Hexana yang juga merupakan Direktur Utama Jiwasraya itu, meminta untuk para pemegang polis bisa memanfaatkan dengan baik batas waktu penawaran restrukturisasi.

"Kami tidak punya luxury waktu (dalam memproses restrukturisasi). Kami berhitung kira-kira harus semester ini selesai, sebelum kami (Jiwasraya) berhenti beroperasi," kata dia.

https://money.kompas.com/read/2021/04/29/121127826/jiwasraya-tak-akan-lagi-beroperasi-sebagai-perusahaan-asuransi-jiwa

Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke