Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG dan Rupiah Kompak Bangkit dari Pelemahan

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), mulai menguat.

Berdasarkan RTI, Selasa (4/5/2021) pagi, pukul 09.36 WIB, IHSG naik tipis 12,6 poin atau 0,21 persen ke level 5.965,28.

Terdapat 216 saham menguat, 192 melemah, dan 171 berada di posisi stagnan.

Perolehan nilai total tranksasi sementara ini sebesar Rp 1,66 triliun dari 4,2 miliar lembar saham yang diperjualbelikan.

Sebelumnya, beberapa analis memperkirakan IHSG hari ini akan menguat.

Seperti dikemukakan Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper yang menjelaskan, pelemahan sudah mencapai level support.

Sementara stochastic berada juga pada posisi oversold mengindikasikan potensi adanya kebangkitan (rebound) indeks acuan.

"Pergerakan (IHSG) masih dibayangi oleh kasus Covid-19 serta rilis laporan keuangan kuartal pertama 2021. Investor juga akan wait and see menanti data GDP Indonesia. IHSG diprediksi menguat," kata Dennies dalam proyeksi tersebut.

Untuk pergerakan IHSG sepanjang Selasa, dia memprediksi akan bergerak di level support dan resistance pada kisaran 5.913 hingga 6.045.

Pendapat yang sama juga disampaikan Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta utama.

Menurut dia, secara indikator, moving average convergence divergence (MACD) telah membentuk pola golden cross di area negatif.

Namun demikian, stochastic dan indeks kekuatan relatif atau RSI bergerak ke bawah di area netral.

"Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG. Berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance maksimum berada pada 5.883,52 hingga 6.026,96," ujar Nafan.

Sedangkan, posisi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di pasar spot, pagi ini turut menguat.

Dikutip dari Bloomberg, kurs rupiah naik 15 poin atau 0,10 persen ke level Rp 14.435 per dollar AS dibandingkan penutupan Senin (3/5/2021) kemarin, yang turun ke level Rp 14.450 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2021/05/04/102911526/ihsg-dan-rupiah-kompak-bangkit-dari-pelemahan

Terkini Lainnya

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke