Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siapkan Pasar Karbon, Pemerintah Godok Mekanisme Harganya

Jenis perdagangan ini berupa jual beli sertifikat kepada negara yang berhasil mengurangi emisi karbon. Selain potensi pendapatannya yang besar, perdagangan karbon menjadi salah satu cara pemerintah mengurangi emisi gas rumah kaca.

"Indonesia kini sedang mempersiapkan pasar karbon," kata Sri Mulyani di Pertemuan Tahunan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) secara virtual, Selasa (4/5/2021).

Bendahara negara ini mengungkapkan, pemerintah akan mengatur mekanisme harga karbon dan aturan lainnya dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres).

Pihaknya pun akan berdiskusi dengan otoritas sektor keuangan yang akan mengatur, mengontrol, dan memantau mekanisme harga sehingga lebih kredibel.

"Jadi sekali lagi, mekanisme harga karbon, regulasi pasar karbon, dan komitmen kita akan menjadi sangat penting bagi kita untuk dapat mengatasi masalah perubahan iklim," ujar wanita yang akrab disapa Ani ini.

Lebih lanjut dia menuturkan, pemerintah telah berkomitmen mengatasi krisis iklim. Hal ini tecermin dari adanya alokasi anggaran untuk masalah yang berfokus pada perubahan iklim dalam APBN.

Sri Mulyani menyebut, Kementerian Keuangan menganggarkan 4,1 persen dana APBN untuk mengatasi krisis iklim. Bahkan isu ini masuk ke dalam jajaran program prioritas pemerintah, yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

"Kami mengalokasikan 4,1 persen dari anggaran negara untuk aksi penanganan perubahan iklim. Kami melacak anggaran tersebut sehingga dapat konsisten, kredibel, dan transparan," ucapnya.

Sri Mulyani merinci, pemerintah sudah melakukan sejumlah aksi untuk mengatasi krisis iklim. Contohnya adalah mempekerjakan masyarakat untuk menjaga hutan.

Pembukaan lapangan kerja ini merupakan salah satu bidang yang bisa disediakan pemerintah, sekaligus mengurangi pengangguran yang meningkat akibat Covid-19.

Dari sisi fiskal, pemerintah menerbitkan green bonds (obligasi berwawasan lingkungan) sebagai instrumen pembiayaan. Dalam penerbitannya, pemerintah menggandeng lembaga yang berfokus pada aksi lingkungan dan iklim.

"Ini sangat penting karena kita tahu, perubahan iklim tidak dapat terjadi tanpa pembiayaan dan teknologi. Jadi, kami harus konsisten dengan pembiayaan (berwawasan lingkungan), instrumen fiskal, dan sumber pembiayaan filantropi sektor swasta," pungkas Ani.

https://money.kompas.com/read/2021/05/05/070100626/siapkan-pasar-karbon-pemerintah-godok-mekanisme-harganya

Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke