Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN HOBI KOMPASIANA] Kiat Meningkatkan Mutu Artikel | Jadi "Silent Vlog" yang Menenangkan | Menjalankan Hobi Itu Tak Mudah

KOMPASIANA---Bagi seorang penulis jika tulisannya ditolak redaksi pasti kerap merasa insecure hingga patah arang.

Namun, ada yang mungkin tidak disadari: ketika kita mulai berhenti menulis maka hasrat untuk kembali menulis pasti merasa bingung dari mana mulai?

Agar lebih sederhana, buatlah kegiatan menulis itu jadi sesuatu yang menyenangkan.

Tulislah apa yang memang ingin ditulis, bisa dimulai dari hal-hal kecil saja. Baru setelah itu dikembangkan agar terus lebih baik.

1. Kiat Meningkatkan Mutu Artikel Media Massa dan Blog Kita

Menjadi penulis, menurut Kompasianer Bobby (Ruang Berbagi), yang menulis artikel bermanfaat bagi banyak pembaca kiranya bisa menjadi salah satu target hidupnya.

Menulis adalah berbagi kebaikan pada sesama insan, lanjutnya.

Karena, baginya, penulis yang baik akan berusaha mencerdaskan pembaca dengan argumentasi dan data yang akurat!

"Saat ini pembaca dibanjiri informasi dan pilihan akses media. Tulisan kita bersaing dengan ribuan artikel lain di luar sana. Judul yang memikat sangat penting!" tulis Kompasianer Bobby (Ruang Berbagi). (Baca selengkapnya)

2. Silent Vlog yang Menenangkan di Tengah Dunia yang Serba Cepat dan Penuh Kebisingan

Kompasianer Jeniffer Gracellia mengenalkan satu jenis vlog yang belakangan tengah disukai: silent vlog.

Berbeda dengan jenis vlog lain di mana vlogger menunjukkan aktivitas sehari-harinya sambil bercerita kesehariannya, silent vlog justru menarik penontonnya dengan tidak berbicara sama sekali.

Jadi, tulis Kompasianer Jeniffer Gracellia, para vlogger akan berkomunikasi dengan penontonnya lewat narasi yang dituliskan di dalam video.

"Dengan silent vlogger yang tidak berbicara, penontonnya dapat menikmati pengambilan gambar yang estetik sekaligus mendengar suara kehidupan sehari-hari," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

3. Menjalankan Hobi Tak Semudah yang Terlihat

Masa pandemi ini, sepengamatan Kompasianer Helen Adelina membuat orang ramai-ramai menekuni hobi lama yang sudah lama ditinggalkan ataupun mencoba hobi baru yang lagi tren.

Sebagaimana kebanyakan orang, Kompasianer Helen Adelina akhirnya mencoba hobi baru: mencoba membuat kue, roti dan pudding.

Ternyata itu tidak semudah yang dibayangkan dan dilihat di media sosial ketika orang-orang itu menjalankan hobinya.

Kompasianer Helen Adelina bahkan mengalami beberapa kali kegagalan ketika membuat kue tadi.

"Saya belajar jangan hanya mengikuti hobi karena hasil pekerjaan orang lain terlihat bagus, karena untuk menjalani hobi perlu ada usaha dan juga mungkin uang yang harus dikeluarkan," tulisnya. (Baca selengkapnya)

***

Ikuti beragam konten menarik lainnya seputar minat dan bakat di Kompasiana pada subkategori: Hobi.

https://money.kompas.com/read/2021/05/05/181800226/tren-hobi-kompasiana-kiat-meningkatkan-mutu-artikel-jadi-silent-vlog-yang

Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke